Aku mengetuk tiga kali pintu ruangan Mas Ardan sebelum penghuni di dalamnya menyuruh masuk. Aku nggak tahu, jabatan Mas Ardan di sini apa selain menjadi dosen sampai-sampai dia bisa memiliki ruangan tersendiri seperti ini. Aku nggak peduli juga.
"Taruh di mana ini, Pak?" tanyaku.
"Situ saja, Rea," jawabnya tanpa berpaling sedikit pun dari map yang sedang ia baca.
Aku meletakkan tumpukan paper ke atas meja. "Udah ya, tugas saya selesai. Saya keluar." Aku berbalik.
"Eh, tunggu, Re!"
"Apalagi sih, Mas?" Eh keceplosan panggil Mas kan?
"Sore ini pulang ke rumah?" tanyanya.
"Nggak tahu deh. Emang kenapa?"
"Aku tadi pagi baru bikin kue karamel. Mau coba?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com