"Ana bagaimana, Jer?" tanya Naufal saat melihat putra semata wayangnya menuruni anak tangga rumah Keluarga Rianto.
"Lagi istirahat, Pa." Mendengar apa yang dikatakan oleh Jeri lantas saja Irza merasakan ada yang aneh dengan sahabatnya itu.
Bukan ingin kepo, tapi Irza hanya ingin meluruskan ini.
"Jer … boleh ngomong sebentar?" Irza pada Jeri. Keduanya telah saling mengenal dalam waktu yang cukup lama, tentu saja bukan hal yang sulit untuk Jeri menerka-nerka apa yang ada di dalam benak Irza saat ini.
"Kalau gue bilang nggak bisa lo mua apa?" Bukannya menjawab apa yang menjadi pertanyaan Irza, Jeri lantas menantang sahabatnya, tapi itu hanya sekedar candaan dan Irza cukup memahami akan hal itu.
"Di kamar lo aja!" Tanpa menunggu respons dari Irza, Jeri lantas membawa langkahnya menuju kamar milik putra mahkota dari Angkasa Corp itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com