"Hanya perasaanku saja, ataukah memang mempelai wanita tampak tertekan, Ngga?" bisik Asha di telinga Angga ketika mereka telah duduk kembali di meja yang telah disediakan, setelah memberi selamat kepada kedua mempelai.
Pernikahan yang hampir sama megahnya dengan pernikahan Asha dan Angga dahulu. Setiap tamu sudah dipersiapkan meja khusus untuk ditempati sesuai nama.
Cup!
Alih-alih menjawab pertanyaan Asha, Angga yang masih sedikit dalam pengaruh pubertas keduanya, mengambil kesempatan mencium bibir istrinya, saat Asha berbisik di telinganya.
Kontan, mendapat hadiah cubitan di pinggang. Mata Asha yang menyalak tajam dilayangkan kepada suaminya itu.
"Kamu ini! Gak malu, ya!" Angga menanggapinya dengan terkekeh.
"Mungkin gugup kali, Sha. Kaya gak pernah nikah aja." Angga menjawil hidung Asha. Tingkahnya benar-benar merasa, bahwa mereka berdua masih remaja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com