Berdiri di luar lapas, abang masih tidak bisa melupakan bagaimana tadi, Siska menangis dengan wajah kuyu, lesu dan kurus. Dia kehilangan warna pada wajahnya, pucat dan tidak memiliki gairah hidup. Dia juga tiba-tiba saja menangis dan mengakui kesalahanya, dia menyebut tahu diri karena bersikap kejam pada anaknya.
Itu mengarah padanya.
"Ibu salah! Ini semua karena ibu tidak bisa menjadi orang tua, terlalu kecewa pada diri sendiri sampai tidak tahu harus bagaimana selain membuat kamu semakin membecni ibu dan pergi!"
"Ahhhkkk!! Aku nggak tahu, anakku nggak salah, jangan bawa dia pergi!!"
Suaranya berteriak ketika melihat Farhan keluar bersama sipir yang memberitahukan jika waktu kunjungan sudah habis, Siska berlari menuju kaca dan menabrakkan dirinya kesana dengan sembarangan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com