Seperti biasa, kantin yang selalu ramai menandakan banyaknya siswa yang sudah lapar dan jengah dengan meteri pelajaran. Tata dan Alfa berjalan beriringan dengan masih menunjukan gandengan tangan mereka. Banyak yang memasang bola mata untuk mereka arahkan ke satuan tangan tersebut. Ada yang mengira bahwa Tata dan Alfa sekarang sudah jadian. Namun, ada pula yang masih berpikir positif karena mereka udah terbiasa dengan hal tersebut.
"Fa, lepasin!" Decak Tata karena malu menjadi pusat perhatian teman-temanya. Ia pun memukul-mukuk bahu Alfa untuk melepaskan genggamanya. Namun, bukanya melepaskan genggamanya, Alfa justru semakin mengeratkan genggamanya.
Ingin rasanya Tata mengumpati Alfa banyak-banyak. Ia tak habis pikir kenapa sikap Alfa lebih berbeda setelah melihat kejadian Tata yang berpihak kepada musuhnya. Ia lebih protektif kepada Tata.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com