webnovel

MEDIA SOSIAL

Media sosial, tempat dimana kita bertatap muka secara virtual. Sebenarnya merupakan wadah bercerita atau sekedar berbagi tentang kehidupan. Namun, seiring berkembangnya zaman. Teknologi yang semakin canggih. Membuat semua kalangan semakin bersatu dengan teknologi.

Sampai lupa pada kodrat yang sebenar-benarnya manusia sesungguhnya . Media sosial, tempat dimana kita bertatap muka secara virtual. Sebenarnya merupakan wadah bercerita atau sekedar berbagi tentang kehidupan. Namun, seiring berkembangnya zaman. Teknologi yang semakin canggih. Membuat semua kalangan semakin bersatu dengan teknologi.Sampai lupa pada kodrat yang sebenar-benarnya manusia sesunguhnya.

Media sosial adalah awal dari sebuah kejulidan. arti kata julid adalah berhubungan dengan sifat kekanak-kanakan seperti suka mencari perhatian. Meski begitu, arti julid adalah bentuk nyinyiran atau komentar pedas. Itu arti istilah julid yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Arti julid adalah kerap dipakai mengomentari sesuatu yang aneh, berlebihan, dan sesuatu yang menyebalkan.

Ditongkrongan sore, Adit, Varel , beserta tim tongkrongannya. Menyeruput kopi sambil membahas tentang media sosial yang sedang trend.

"Gila bener ga sih? sampai trending topic di negara ini tau ga lo. Hanya karena joget ditengah jalan. malah bajunya pendek banget. kayak gak punya prestasi aja. Gue geli lihat beginian, malu banget sumpah"

"Iya apalagi gue bro, gak banget deh"

"OTW kirim komentar, Ihhh apaan sih lu malu- maluin aja."

"Gue juga nih. gemes aja tangan gue ini pengen nulis. Dasar perempuan kagak bener lu. Malu-maluin emak bapak lu aja"

"Si A hamil diluar nikah gatau malu banget, udah bapak nya buronan polisi lagi"

"Si B beli IP*one terbaru, duit dari mana coba kerjanya aja serabutan gitu. Mana mungkin bisa beli"

"Ngapain sih jualan online, untung kaga yang beli juga kaga ada"

"Sok-sok mau kuliah, emak lu aja jual gorengan dulu baru bisa beli beras"

"Lu bisa karena bapak lu kaya aja, coba biasa aja pasti lu kagak bisa tuh lulu PNS/ BUMN"

"Make up lu ketebalan tuh jadi kelihatan lebih tua banget tuh muka"

"Tas KW aja diposting segala"

"Gapernah makan di resto mewah kali ya, apa-apa posting"

Beginilah-begitulah dan blaa..blaa.. blaa segala bentuk hujatan selalu tertampung di media sosial. Bagaimana tidak? media sosial atau kerap di sebut medsos merupakan wadah tim tim manusia julid disegala kalangan.

Seakan julid merupakan rahasia umum yang dianggap biasa saja. Tanpa menimbang dampak terhadap orang lain. Mungkin bisa saja beberapa waktu orang tersebut tampak tidak memperdulikannya atau menghiraukannya. Jika terus menerus dan berlebihan membuat orang tersebut untuk tidak percaya diri untuk hal yang disukainya. Belum lagi terhadap psikis yang bisa jadi terganggu. Kesehatan mental seseorang lebih rumit menjaganya dari pada kesehatan fisik. Mental itu tidak terlihat secara kasat mata. Bisa jadi disembunyikan karena takut di ejek atau diasingkan masyarakat.

Kebiasaan julid sudah sangat menjamur di masyarakat, hal ini tidak bisa selalu di anggap remeh selain merugikan pihak yang dibicarakan juga dapat merugikan diri sendiri yaitu memicu penyakit hati seperti iri terhadap kehidupan orang lain,iri pada kesuksesn orang lain dan masih banyak lagi.

Julid berbeda dengan memberikan kritikan yang membangun, jullid lebih kearah menjatuhkan satu pihak. Jika kita benar-benar ingin memberi saran atau nasihat yang membangun maka ciptakan tanpa harus menyakiti atau menghakimi. Jikalaupun ada kesalahan besar, kita bukan Tuhan yang berhak menghakimi kesalahan manusia. Manusia juga ladangnya berbuat kesalahan. Kenapa kita manusia biasa mampu menghakimi sesama manusia.

Kita ini Tanah Kenapa Harus Melangit, cukup saja membumi.