webnovel

Qiu Yichen Mencari Masalah Lagi

Penerjemah: Wave Literature Editor: Wave Literature

Jian Yiling mengulurkan tangan, mendorong dada Jian Yuncheng agar menjauh dari dirinya pelan-pelan.

Gerakannya tidak terlalu kuat, tetapi penolakan Jian Yiling terlihat sangat jelas. 

Jian Yuncheng pun mengerutkan kening, tetapi dia tetap melepaskan Jian Yiling.

Setelah Jian Yuncheng menurunkannya, Jian Yiling lalu berkata, "Aku tidur dulu."

Kemudian dia membereskan barang-barangnya yang ada di atas meja, dan memasukkan semua barangnya ke dalam tas, lalu langsung berbalik badan dan kembali ke kamarnya.

Jian Yiling kabur seperti seekor binatang kecil yang sedang bersembunyi dari seorang pemburu.

Dan pemburu binatang itu adalah Jian Yuncheng. 

Jian Yuncheng terlihat sedang berpikir dengan serius, apakah dia terlalu ketat terhadap Jian Yiling? Bagaimanapun juga, Jian Yiling hanyalah gadis kecil yang masih berumur 15 tahun …

Tetapi saat memikirkannya lagi, Jian Yuncheng juga merasa dirinya harus memperlakukan adiknya seperti itu. 

Jian Yiling telah melakukan kesalahan, dan Jian Yuncheng sangat menyayanginya, tetapi siapa yang tidak akan sedih saat memikirkan masa depan Jian Yunnao dengan tangan yang sudah terluka seperti itu?

Dibandingkan dengan kesedihan yang dialami Jian Yunnao, Jian Yiling yang kelelahan selama beberapa hari ini masih tidak ada apa-apanya.

Memikirkan masalah Jian Yunnao membuat kening Jian Yuncheng mengerut dalam. 

Rekam medis Jian Yunnao sudah dikirimkan ke berbagai dokter, tapi masih belum ada yang memberikan jawaban sama sekali sampai sekarang.

Memikirkan hal itu membuat Jian Yuncheng melupakan masalah Jian Yiling, dan membalikkan badan untuk kembali ke kamarnya sendiri. Dia mencoba untuk menghubungi temannya yang mungkin bisa membantu mencarikan seorang dokter spesialis untuk Jian Yunnao.

### 

Keesokan paginya, ketika Jian Yuncheng mengantarkan Jian Yiling ke sekolah, ekspresi wajahnya masih tetap terlihat dingin dan tenang.

Kedua orang tersebut tidak membicarakan apapun sepanjangan perjalanan, Jian Yuncheng fokus menyetir mobilnya sedangkan Jian Yiling fokus dengan HP nya.

Tidak lama setelah Jian Yiling sampai di kelas, Qiu Yichen datang mencarinya lagi dengan diikuti 2 anak bawahannya yang berdiri di belakang. 

Karena tindakan Jian Yiling kemarin, Qiu Yichen hampir saja mendapatkan masalah.

Qiu Yichen bahkan harus menggunakan nama ayahnya untuk menghapus video cctv yang bisa mengancamnya dari guru yang menjaga cctv. 

Nanti ketika bertemu dengan Jian Yiling, Qiu Yichen pasti akan sangat senang.

"Jian Yiling, kamu ternyata masih bisa melakukan hal selicik itu ya! Apa kamu masih ingin menggunakan video cctv untuk menghukumku? Sekarang lihatlah, apakah aku mendapatkan hukuman? Apa sekarang kamu masih bisa melaporkanku?" Hari ini Qiu Yichen sengaja datang untuk menghina Jian Yiling.

"Kamera cctv yang ada di dalam sekolah bisa menyimpan video selama 3 bulan, dan kalau dalam tujuh hari video itu sudah hilang, itu pasti karena ada masalah." Jian Yiling mengangkat kepala, sepasang matanya menatap Qiu Yichen.

Tatapannya terlihat tajam, dia seolah bisa melihat dan membaca pikiran orang lain.

Bukan hanya tatapan, nada dan cara bicara Jian Yiling juga membuat orang terkejut.

Ketenangan dan ekspresi wajah Jian Yiling menunjukkan seolah dia menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri.

Dan kenyataannya juga benar, itu yang membuat Qiu Yichen panik dan ketakutan.

Tetapi kepanikan itu hanya berlangsung sebentar, karena Qiu Yichen segera menenangkan dirinya lagi.

"Memangnya kenapa kalau videonya hilang di waktu tertentu? Ada banyak alasan yang bisa menyebabkan video itu bisa hilang, atas bukti apa kamu mengatakan kalau aku yang menghilangkannya? Yang paling penting adalah, sekarang video itu sudah hilang, dan kamu tidak bisa membuktikan siapa yang merusak buku-bukumu!"

Nada bicara dan sikap Qiu Yichen benar-benar angkuh, ekspresi wajahnya pun terlihat sangat senang.

Kedua anak bawahannya yang ada di belakangnya juga tertawa. 

"Jian Yiling, apa kamu masih ingin main-main dengan Kakak Qiu? Apa kamu tidak bisa bercermin dan melihat kemampuanmu sendiri? Siapa di sekolah Sheng Hua yang bisa mengalahkan Kakak Qiu!"

"Jian Yiling, apakah kamu selalu tidak tahu sendiri? Kalian semuanya, lihat dia sekarang! Setelah dia mendorong kakak kandungnya dari tangga, dia mulai pura-pura tidak bersalah, dengan ekspresi wajah yang terlihat memelas dan polos. Aku yang melihatnya saja merasa jijik! Entah kenapa dia sampai harus berpura-pura begini! Apakah dia kira ada yang percaya padanya!"