Hazel terbangun di ruangan yang tentu saja sangat ia kenali. Kamarnya sendiri dan sepertinya masih berada di Maldives. Bukan di negara lain, atau bahkan di surga.
Tak mungkin ia akan mati begitu mudah. Masih banyak hal yang belum ia lakukan, salah satunya adalah memenangkan perang dari Blake Gillian.
Tidak. Mengapa nama pria itu yang muncul pertama kali di benaknya? Bukankah ia sangat tidak menyukai pria itu? Terlebih sikap sok dingin yang menjadi ciri khasnya, lalu media darling? Memangnya siapa dia? Artis? Atau pemimpin negara?
Hazel mengedar pandangan ke tiap sudut ruangan. Benar, ini memang ruangan yang sama. Atau justru hanya 'sama' tetapi bukan kamarnya. Gadis itu bangkit tergesa dan menemukan tubuhnya yang telah berbalut bathrobe dan tertutup selimut.
Dan ... benar, ini bukan kamarnya, melainkan kamar orang lain. Entah siapa.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com