webnovel

Dragon's Messenger

Karena janji masa kecil, Kimi harus berjuang menghadapi puluhan iblis sampai waktu yang dijanjikan telah tiba. =-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-= Diusianya yang ke-7, Kimi ditelantarkan oleh orang tuanya di sebuah glacier dan hampir tewas karena itu. Beruntungnya seseorang lelaki yang tak sengaja lewat menyelamatkannya dari kematian. Kini lelaki itu telah menjadi ayah Kimi. Lelaki itu berkata bahwa ia hanya akan merawat Kimi selama 3 tahun dan saat ia berumur 10 tahun, Kimi harus pergi berkelana di dunia luar. Ketika Kimi meninggalkan rumah lelaki itu, lelaki itu berkata kembali "Jangan kembali kerumah, hingga waktu yang dijanjikan tiba" Pada waktu yang sama saat Kimi memulai perjalanannya, pengikut iblis di seluruh dunia bangkit dan membuat banyak malapetaka. Hal itu membuat Kimi tanpa sengaja bertemu dengan Kelvin, seorang yang aneh sekaligus orang yang tak terduga. Sebuah rahasia terkubur dibawah ingatan mereka berdua, ingatan yang tersegel itu menunggu untuk melepaskan kembali kekuatannya besarnya. Cerita penuh aksi dan fantasi kini dimulai dari sebuah perjalanan kecil.

Lumine_DG · Fantasi
Peringkat tidak cukup
3 Chs

Secrets From The Past

Tiga hari kemudian setelah Kimi menolong laki-laki itu...-

Kimi POV

Beberapa hari ini kami terus-terusan bertemu tanpa sengaja. Padahal aku berpikir bahwa aku tidak akan melihat dirinya lagi, aku bahkan tidak peduli jika dia membocorkan identitasku. Aku hanya akan tetap bersembunyi dalam bayangan sambil membersihkan 'sampah'.

Kami bahkan belum berkenalan satu sama lain, tetapi kenapa selalu bertemu dengannya setiap saat? Apakah ini yang disebut takdir?

Aku merasa aneh karena laki-laki itu selalu muncul setiap hari di setiap tempat yang kudatangi. Hari ini pun sama, aku hanya pergi membeli es krim di kios terdekat dan bertemu dengannya lagi..

Apa-apaan itu?!

Kenapa dia selalu muncul dihadapanku?

Aku mulai kesal dengan senyuman tak bersalah yang ia selalu tunjukkan kepadaku setiap kali kami bertemu.

Aku menghela nafas kesal..

Aku tak dapat menyalahkan dirinya karena aku tahu, kita bertemu tanpa kesengajaan. Aku tahu itu karena semua skillku bertipe bayangan atau biasa disebut kegelapan yang mudah mendeksi keberadaan teman dan musuh. Mungkin diseluruh dunia, hanya aku yang memilki elemen kegelapan. Kegelapan adalah simbol iblis sehingga seharusnya tak ada di dunia. Tapi pemikiran itu salah dan super duper kuno... sejujurnya... -ups itu adalah rahasia..

Lagipula ayahku selalu bilang bahwa sihir tidak dibedakan menjadi baik dan jahat, kebaikan dan kejahatan hanya dapat terlihat dari bagaimana orang-orang menggunakannya.

Padahal sudah beberapa kali kuperiksa, selain laki-laki aneh itu yang mengikutiku dibelakang, ada sekitar 5-6 orang yang bersembunyi dan pura-pura menyamar sambil mengamati, apa sih masalah mereka?

.

.

.

Cukup jauh dari tempat Kimi berada, terdapat sebuah gedung berdiri megah di tengah kota. Gedung itu didirikan oleh organisasi yang disebut SAVIOR dengan artian lain yaitu penyelamat. Organisasi itulah yang saat ini bertanggung jawab atas pembersihan seluruh kejadian aneh yang sedang atau akan terjadi.

Di dalam gedung, seorang perempuan ponytail berambut pirang sedang membaca selembar kertas penuh dengan tulisan dan data sambil beberapa kali menatap layar komputernya. Komputer itu memperlihatkan sebuah video yang diputar berulang kali dengan gerakan slow motion.

Perempuan itu menghentikan video tersebut dan memijat dahinya. Kantung mata yang hitam dibalik kacamatanya menunjukkan bahwa ia telah mengalami kelelahan yang berlebihan untuk beberapa hari.

Tiba-tiba pintu ruangan tersebut diketuk. Perempuan itu kemudian mempersilahkan orang tersebut untuk masuk.

Seorang laki-laki berumur 40an masuk dengan jas hitam dan pakaian yang serba rapi. Laki-laki itu membawa secangkir kopi hangat dan meletakkannya di meja perempuan tersebut.

"Terima kasih Eric, kurasa kejadian kemarin telah membuatku sedikit depresi" ujar perempuan itu kepada laki-laki bernama Eric

"Apakah kejadian tiga hari lalu masih memusingkan kepalamu, ketua? Maksudku tentang monster slime yang telah sekarat begitu anggota Wolf Division sampai disana" ujar laki-laki bernama Eric tersebut

"Hah... ini menyebalkan. Bahkan kamera pengawas juga tak dapat melihat apapun yang terjadi disana. Semua rekaman menjadi buram dan tidak jelas, seakan-akan ada seseorang atau sesuatu yang tak ingin kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi" gerutu perempuan itu

"Satu-satunya saksi mata adalah Kelvin Elscar dari Lion Division yang waktu itu sedang bertugas patroli di daerah sana. Tetapi ketika aku memanggilnya, ketua Lion Division berkata bahwa ia sudah pergi entah kemana. Aku bahkan mengirim Eagle Division untuk mencari tahu keberadaannya. Aku juga telah mengamati video yang disimpan oleh rekaman, tapi tetap tidak bisa menemukan kejanggalannya. Ini membuatku stress" Keluh perempuan itu

"Kurasa ketua sebaiknya beristirahat terlebih dahulu, serahkan saja pencarian ini kepadaku" ujar Eric

.

.

.

"Apa segitunya kau ingin aku menjadi temanmu makanya kau mengikutiku terus?" Tanya Kimi saat mereka akhirnya memutuskan untuk beristirahat di salah satu bangku kayu di dalam taman.

"Jujur saja bertemu denganmu itu bukanlah sesuatu yang kulakukan dengan sengaja. Tapi bagaimanapun, aku ingin menjadi temanmu" jawab laki-laki itu sambil menundukan wajahnya

"Apa kau tidak bosan? Maksudku dengan skillmu kau dapat menjadi awakened dengan kemampuan tinggi kan? Kenapa kau malah meluangkan waktu untuk berteman denganku?"

"Eh, aku tidak mengerti? Aku hanya awakened peringkat E loh, lagipula kemampuan bagus apa yang kau bicarakan. Aku tidak bisa menggunakan pedang dengan baik, apalagi menggunakan skill penyembuhanku"

"Menurut apa yang kuketahui, bukankah skillmu dapat mengembalikan kehidupan seseorang walau hanya satu nafas yang tersisa?"

"Itu dulu... saat aku dapat melakukannya"

"Hhm... Apa maksudmu?"

"Dulu saat aku mendapatkan skill itu, aku disebut dengan anak ajaib. Aku dipuji oleh banyak orang dan mendapat surat rekomendasi dari organisasi awakened besar. Tetapi..., sebuah kejadian mengubah itu semua. Waktu itu kelompokku melawan sejumlah besar gerombolan monster yang tidak teridentifikasi, mereka mengandalkanku... tapi sayangnya.. tidak ada satupun dari mereka yang selamat selain aku. Aku yang trauma berakhir tidak dapat menggunakan skill itu lagi. Skill itu kini hanya dapat aku gunakan untuk diri sendiri, tapi tidak untuk orang lain. Tragis kan?" Cerita laki-laki itu

Kimi mengarahkan pandangannya ke langit biru yang dikelilingi awan.

"Ngomong-ngomong namaku Kiami tapi seorang yang dekat denganku memanggilku Kimi. Jadi panggil aku Kimi"

"Ehh..!"

"Kurasa... aku akan memberimu kesempatan"

"Benarkah? Baiklah, Namaku Kelvin Elscar, senang berkenalan denganmu"

Ditengah percakapan mereka, sebuah ledakan terdengar tak jauh darisana. Ledakan tersebut diakibatkan oleh sebuah retakan tanah yang tiba-tiba terbentuk di tengah jalan. Sirine polisi dan ambulan dengan cepat meramaikan tempat itu. Anggota Eagle Divison yang sedari tadi bersembunyi di balik bayangan akhirnya menampakan diri mereka dan memasang kuda-kuda bertarung disekitar retakan tersebut.

"Ah.. bukankah itu Eagle Divison, apa yang mereka lakukan disini?" Ujar Kelvin sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Oh.. jadi mereka itu kenalanmu?" Ujar Kimi yang berada disebelah Kelvin

"Tunggu, apakah kau kenal dengan mereka juga?" Tanya Kelvin

"Tidak juga"

Untuk saja Aku tidak jadi memusnakan mereka semua, jika tidak..-

Ehh!!

Yang muncul dari retakan itu membuat semua orang terkejut bahkan termasuk Divisi Elang yang berada disana. Yang keluar dari sana adalah...- Segerombolan mayat hidup??!!!

Tentu saja biasanya monster yang datang tak lebih dari lima ekor, tapi kali ini ratusan, tidak... bahkan ada kemungkinan ribuan zombi dapat keluar dari retakan itu.

"Kimi kita harus membantu juga!" Ujar Kelvin. Laki-laki itu langsung memegang kalungnya untuk mengubahnya menjadi pedang panjang di tangan kanannya. Lalu ia langsung menerobos maju ke tempat dimana zombi itu bermunculan.

"Lagi-lagi begini! Laki-laki itu, kapan ia belajar menghargai hidupnya"

.

.

.

Dari jauh, sesuatu sedang memperhatikan pertarungan itu lebih teliti dari siapapun. Matanya tampak seperti kilatan petir dan sayapnya seindah malaikat.

Jika kau tahu maka tebaklah, tapi siapapun yang tahu mungkin tak akan berada di bumi lagi...