Bab 112
Air mata menetes dari pelupuk mata Raina, melihat itu Austin langsung dengan segera menepikan mobil nya.
Tangan nya menyeka air mata Raina. Raina pun tak kuasa menahan tangis nya pun pecah seketika
Austin merangkul Raina dan membiarkan ia menangis di dalam dekapan nya.
"Menangis lah, tak apa kau boleh menangis sepuasnya" Austin menepuk-nepuk punggung Raina dengan lembut. Setelah menenangkan Raina austin mengajak nya keluar dan berkeliling untuk berjalan sebentar
"Ayo" Austin membuka kan pintu dan menyambut tangan Raina
Lalu mereka pun berjalan menghirup udara malam.
"Ayo duduk disana" Austin mengajak Raina duduk di taman disana ada ayunan "kau ingin kesana?" Tunjuk Austin ke arah taman Austin menggandeng tangan Raina dan mengajak nya kesana.
"Kau ingat ketika kita masih kuliah dulu aku pernah di marahi pak bram?"
"Dosen tua itu yang selalu meminta aku presentasi dadakan"
"Hahah iya benar, bagaimana kabar bapak itu ya"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com