webnovel

Gangguan Dari Mantan

Bab 222

Air mataku terus berderai selama membaca surat dari Mitha. Surat pengakuan dosanya padaku. Aku makin sedih saat membayangkan bagaimana keadaanya saat menulis surat sambil menahan sakit. Aku memaafkan kamu Mit, aku tak akan membencimu. 

Aku tau kalau semua yang terjadi adalah kehendak yang di atas. Kucium surat dari temanku Mitha, sambil berdoa agar dia tenang di alam sana. 

Jam berdentang sebelas kali, saatnya menjemput Dea di sekolah. Saat tiba di sekolah kulihat di seberang jalan terparkir mobil mas Fadli. Tapi kemana orangnya, oh itu dia sedang ngobrol dengan orang tua murid yang lain. Sekilas dia menoleh padaku, tapi wajahnya datar tanpa ekspresi. Tak ada senyuman seperti biasa di bibirnya.

Ada apa dengannya? Aku urung mendekatinya, aku tetap duduk diatas motorku. Bel berbunyi dan anak-anak mulai keluar mencari penjemputnya masing-masing. 

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com