Zakiya masih saja tertawa mengingat mimik wajah Rafka saat kena semprot penjual ikan. Dan setelah itu Rafka tidak berani menawar lagi. Nyalinya sudah menciut. Dan kapok tidak akan menawar dengan separuh harga lagi.
"Kenapa Kak? mukanya koq suntuk gitu? ayo donk katanya mau menunjukkan kehebatan Kakak? koq jadi mengkerut gitu. CEO lho. Masa gitu aja udah nyerah." Zakiya menggoda suaminya yang tampak diam sejak dimarahi penjual ikan tadi.
"Iya, berani banget itu ibu marahi CEO ya?"
"Masih sombong aja ini orang."
"Sombong tanda mampu."
"Itu belajar dari mana kak kalau nawar harus separi harga? jenius banget ya CEO yang satu ini."
"Jangan ngeledek. Itu aku dapat waktu study tour. Kata guru SMA ku dulu harus pinter nawar kalau di tempat wisata. Bisa separuh harga lebih. Gitu katanya. Aku coba tuh teorinya guruku. Eh bener. Aku dapat banyak barang dengan harga murah-murah. Temen-temenku pada iri deh."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com