webnovel

HIDUPKU SEMPURNA

Mungkin aku serasa wanita paling bahagia didunia, punya keluarga yang bahagia, orangtua yang begitu perhatian. Aku terlahir sebagai anak tunggal yang serba berkecukupan, sebenarnya aku ingin merasakan bagaimana rasanya punya kakak atau adek tapi dokter memvonis ibuku kalau ibu tidak bisa mengandung lagi, keinginan untuk punya saudara aku kubur dalam-dalam, meskipun aku sendirian yang hanya ditemani bi Yen aku tetap bersyukur karena orangtuaku selalu ada buatku.

Aku tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik, belajar disekolah terfavorit yaitu SMA Tunas Bangsa. Di sekolah tempat aku belajar banyak anak-anak yang terlahir dari keluarga kaya, misalnya pagi-pagi banyak mobil mewah yang terparkir, ada yang diantar orangtuanya ada juga yang diantar dengan sopir pribadi, semua rutinitas ini terjadi setiap hari dari hari senin sampai hari sabtu, tidak kalah juga dengan aku hanya masalahnya aku diantar oleh sopir karena kedua orangtuaku sibuk dengan pekerjaan mereka. Kalau kata teman-teman aku termasuk gadis yang baik, pintar, periang dan kesayangan ibu Ely (beliau adalah guru matematika yang paling baik di SMA ku) tiap ada tugas atau ujian kelas aku selalu mendapatkan nilai diatas rata-rata.

Aku bersyukur atas segala yang aku miliki sekarang, Tuhan menciptakan aku begitu sempurna dan terlahir dari keluarga yang sempurna juga, mungkin sebagian akan iri dengan apa yang aku miliki sekarang tapi itu semua tidak membuat aku menjadi pribadi yang sombong, bahkan dengan semua itu aku selalu membantu orang lain yang hidupnya serba berkekurangan.

Disekolah aku punya banyak teman, tapi dari semua teman yang aku miliki hanya ada dua sahabat yang paling dekat denganku namanya adalah Angel dan Gea. Angel orangnya suka bicara blak-blakan kalau dia tidak suka dia akan berterus terang, orangnya juga sedikit pemarah tapi aslinya baik sekali, dan Angel orangnya tidak mudah menangis. Suatu hari saat kami bertiga sedang menonton film sedih dirumah Gea, aku dengan Gea sudah terisak-isak menahan tangis tapi Angel justru melongo tidak jelas, entah apa yang dia pikirkan ?, apa dia tidak mengerti dengan jalan cerita tersebut atau mungkin tidak ada perasaan sedih dalam dirinya.

"wah... lu bedua kayak anak kecil yang es krimnya diambil ama pak Suryo (kepala sekolah di SMA Tunas Bangsa) ya, cengeng amat cih" gerutu Angel seusai film itu berakhir.

" lu gak punya perasaan sama sekali jel, kasian tau cowoknya harus ditinggal pergi untuk selamanya ama ceweknya" jawab Gea penuh isak tangis

"lah itukan cuma film aslinya gak kayak gitu kali"

"tapi tetap aja gue kasian ama cowoknya tu"

"udah deh daripada kita gak ada yang bisa dilakuin mending kita jalan yok, siapa tahu ada hal yang bermamfaat yang kita dapat hari ini" ajakku dan langsung diiyakan oleh Angel dan Gea.

Lain halnya dengan Angel kalau Gea orangnya sangat sensitif dengan hal-hal yang gak jelas, tapi dia teman yang paling pengertian, jika aku mulai memurungkan senyum diwajahku dia langsung saja peka dengan apa yang aku rasakan. "Jesica lu kenapa sih hari ini ? koq muka lu cemberut gitu" atau " Jes lu cerita donk ama gue apa masalah lu, siapa tau kan gue bisa bantu". Tapi begitulah Gea, hanya ada yang sering bikin aku marah sama dia. GEA BISA GAK LU ILANGIN KEBIASAAN NYONTEK LU ITU.

"Jel minta jawaban PR minggu kemarin dong, gue lupa ngerjain nic"

"ih minta gih sama orang pintar yang satu tuh, punya gue lum tentu benar"

"males gue minta ama Jesica, bukannya dikasi jawaban tapi malah diajarin udah itu isi sendiri lagi, ogah ah minta ama dia"

"itu namanya biar lu pandai, gak jadi anak bodoh terus"

"ih kali ini aja, gue lagi gak sempat mau ngerjakannya"

"nyerah deh gue" Angel akhirnya menyerahkan pekerjaannya pada Gea. Ya begitulah Gea selalu berjanji tapi tidak pernah ditepati.

Selain belajar disekolah aku juga sering ikut kak Nicky ke yatim piatu, bisa dibilang kak Nicky adalah kakak dan juga belahan jiwaku selama ini, biasanya aku kesana pergi setiap hari selasa dan sabtu seusai pulang sekolah, kedatanganku bersama kak Nicky hanya sekedar menghibur anak-anak yang tidak mendapat perhatian dari orangtuanya, saat disana aku merasa nyaman, bukan hanya bisa membuat anak-anak itu bisa tertawa tapi aku juga bisa bersama kak Nicky untuk waktu yang lama, saat disana aku merasakan sesuatu yang tenang dan nyaman, apalagi ketika dia memainkan music yang indah diiringi suaranya yang khas, membuat aku tersenyum bahagia, ada banyak pria yang aku temui disekolah maupun tanpa sengaja ketemu dimanapun akan tetapi semua tidak bisa mengalahkan pesona dari seorang kak Nicky, senyumnya yang mempesona sengan bibir ping kecoklatan serta satu lesung pipi dikiri wajahnya menambah pesonanya semakin bersinar, kak Nicky bukan hanya tampan tapi juga termasuk pria yang pintar dan sopan, bagiku dia adalah paket komplit yang pantas untuk disukai namun dalam prinsip hidupku, aku tidak mau berpacaran terlebih dahulu, karena masih banyak hal yang ingin aku kerjakan, umurku sekarang saja masih 17 tahun. Itu semua aku lakukan bukan karena larangan orangtua tapi karena keinginan aku sendiri.

Suatu hari saat aku selesai menghibur anak-anak yatim piatu di panti asuhan Kasih Dari Tuhan, aku berdiri didepan pintu yang ternyata kak Nicky juga berdiri disampingku, bukan hal yang luar biasa kak Nicky mengajak aku berkeliling disebuah taman dibelakang rumah yatim piatu tersebut, saat sampai disebuah taman aku duduk dibangku taman itu dan menyilangkan kedua kakiku, kak Nicky pun demikian, dan sekarang dia duduk tepat disampingku hingga pundak kami saling bersentuhan, suasana kala itu sangat hening sesekali terdengar suara tawa anak-anak yang berkeliling bermain ditaman. Saat itu aku memalingkan wajahku melihat kearah kak Nicky, terlihat dia sedikit menundukkan wajahnya sehingga poninya menutupi wajahnya, sesekali aku amati wajahnya dan terlihat olehku karena angin kala itu meniup poni indahnya tanpa sadar aku mengamati ternyata kak Nicky memalingkan wajahnya kearahku dan menatap mataku sehingga mata kami saling bertatapan, saat itu aku menjadi canggung dan hendak mengalihkan pandangan, namun dengan cepat kak Nicky memegang tanganku.

"Jesica ada yang mau aku sampein ke kamu" degg perasaan apa ini pikirku. "sebenarnya ini sudah lama ingin aku katakan tapi aku masih menunggu waktu yang tepat dan mungkin sekarang waktunya". Aku hanya menatap kak Nicky dengan penuh kebisuan.

"Jesica"

"iya" hanya itu yang keluar dari mulutku, tangan kak Nicky semakin kencang memegang tanganku

"mau gak kamu jadi pacarku ?"

Aku hanya diam tidak tau harus menjawab apa, ada senang dan bahagia dilain sisi aku juga sedih, bagaimana dengan prinsip yang sudah aku jalani dari dulu tapi aku sayang sama kak Nicky.

"Jesica kenapa ?, Jesica gak mau ya ?" Tanya kak Nicky

"bukan begitu kak, sebenarnya aku juga sayang sama kakak, tapi apa aku sudah janji sama diri aku sendiri untuk tidak mengingkari komitmen yang telah aku buat selama ini"

"komitmen apa ?"

"aku mau pacaran kalau aku udah selesai kuliah". Plak jawaban ini tepat buatku atau nanti aku akan menyesal, Kak Nicky hanya tersenyum memandangku, dia melepaskan tangannya dan mengusap rambutku sambil berkata.

"kakak akan terus menunggumu sampai kamu jadi wanita dewasa nanti"

Kata-kata itu akan selalu aku ingat, kalau suatu saat nanti aku pasti akan bersama-sama dengan kak Nicky, aku sayang dengan kak Nicky dan aku tau kak Nicky juga sayang sama aku.

Begitulah hidupku mempunyai segala sesuatu yang mungkin orang tidak punyai bahkan dicintai sama orang yang sangat aku cintai, hidupku benar-benar sempurna.