webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Surat yang disimpan Topan

Sudah cukup lama, keduanya masih belum menemukan sesuatu yang mencurigakan. Digo dan Ten telah menginjak dengan kasar lantai ruangan itu, berjaga-jaga kalau ada ruangan di bawah lantai yang tidak terjamah.

Ten merebahkan tubuhnya pada tempat tidur Topan, dia mehela napas panjang beberapa kali dan memerintah Digo untuk melakukan hal yang sama dengannya.

"Beristirahatlah. Ini lebih melelahkan dari patroli rutin keliling wilayah Barat," celetuk Ten yang meregangkan otot. Digo hanya meliriknya seraya mendengkus. Segera saja dia melempar rekannya itu dengan sebuah buku yang sedang ia pegang.

"Bergegaslah. Kita harus sudah menemukan sesuatu saat tuan Presiden datang!" geram Digo yang merasa rekannya itu terlalu menunda pekerjaan.

"Argh! Aku membenci Topan. kenapa anak buahmu itu sangat membingnkan," dengkus Ten dan membiarkan kepalanya terus menatap ke atas. Dia sedang menenangkan otot lehernya, namun pandangannya menangkap sesautu yang menarik perhatian di langit-langit ruangan itu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com