=Author POV=
Di aula utama, pak Laso dan Levi juga bayinya yang sdang dalam gendongan telah bersiap di dekat meja ritual. Mereka telah menyiapkan sebuah kertas untuk kontrak darah.
Cloud dengan didampingi empat tim keamanan memasuki aula dengan langkah mantap. Mereka telah membawa cairan merah lengket pada sebuah mangkuk yang baru dia dapatkan. Belatinya masih kotor, dia menggenggamnya dan meletakkannya di atas meja.
Mereka hening sejenak, menunggu bulan tinggi dah cahayanya tepat di tengah dunia. Cloud mulai mengucapkan kalimat ritual dengan diiringi semua orang yang berada di aula utama itu. Tidak ada apapun yang terjadi, mereka terus melakukan itu hingga suasana berubah menjadi gelap dan dingin seketika.
Cloud menumpahkan darah pada lembar kontrak, dia juga memanggil kegelapan sesuai dengan yang diajarkan oleh Presiden Hadiyaksa. Namun kegelapan dan suasana dingin tidak bertahan lama, semuanya kembali normal beriringan dengan mengeringnya darah di lembar kontrak.
Huhh
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com