webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Menjalani Proses Hukum

=Ami POV=

Kenyataan bahwa Jarel adalah Kakekku membuatku sangat canggung. Terlebih karena aku sempat kesal dengannya dan menganggapnya sebagai pembual. Kuharap, dia berkenan untuk memaafkanku untuk semuanya.

Dia menceritakan banyak tentang nenek. Perempuan cantik bernama Astrid yang mengisi hari-harinya dengan kebahagiaan. Dia juga menceritakan tentang pertemuannya dengan seorang pria di dalam penjara musuh saat dirinya tertangkap. Cukup mengesankan, karena dia sungguh berhasil pergi ke masa depan dan membantuku membereskan kegelapan.

Aku belum ada berbincang dengan Ge setelah obrolan singkat kami saat Jarel sadar. Dia, tuan presiden itu masih nampak lemah sekali. Aku bahkan dapat melihat matanya yang sayu namun berusaha untuk tetap memancarkantawa ramahnya.

Jarak tempat tidur kaminyang jauh menjadi salh satu penghalang untuk kami saling berbincang.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com