webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Mengunjungi Sam

=Author POV=

Di Barat.

Digo bersama pasukannya sedang melakukan patroli, mereka juga baru mendapatkan tugas dari tuan Presiden untuk menemukan sepupunya yang baru kabur dari Gedung Kuning. Dia kali ini ditemani oleh Ten, Ketua Pasukan Berkuda itu sedang tidak melakukan patroli berkuda di perbatasan hutan sehingga dia memutuskan untuk menemani Digo.

Distrik 25 adalah tujuan mereka. Tanpa ragu, mereka langsung menuju tempat itu. Namun ada hal menarik yang mengalihkan perhatian mereka, yaitu mobil tuan Hadiyaksa yang terparkir di depan kantor Ketua Distrik 25.

Digo memerintakan pasukan yang lain untuk melanjutkan patroli, sementara dirinya dan Ten mengamati mobil tuan Hadiyaksa dari kejauhan. Mereka sengaja untuk tidak masuk, karena mereka tidak ingin membuat suasana di sana tidak nyaman.

Cukup lama mereka memperhatikan tuan Hadiyaksa, Digo mulai berpikir untuk turun.

"Kita kesana?" tanya Ten.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com