webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Menemui Ge

=Author Pov=

"Apa yang selanjutnya kita lakukan jika bertemu dengan Lila lagi?" tanya Sam, saat Arlan baru saja bangun dan sedang mengumpulkan nyawa.

"Kamu sungguh bersemangat. Bisakah kita menikmati udara pagi terlebih dulu?" Atlan masih sangat malas untuk melanjutkan perjalanan.

"Aku hanya ingin segera tahu keadaan sepupuku," ujar Sam lagi penuh semangat.

Arlan mehela napas panjang. Dia menoleh kanan dan kiri yang kosong.

"Sedang mencari buah berry," sahut Sam singkat.

Tidak lama kemudian Ami dan Elvano kembali dengan membawa satu wadah penuh berry berwara merah dan sebagian berwarna ungu.

"Ayo berangkat!" Arlan segera bangkiit dan meregangkan otot membuat Ami marah karena belum sempat menikmati buah berrynya.

"Lebih cepat lebih baik, kalian ingin menemui Ge dan menjadi tim dengannya kan?"

Ami masih merengut, sementara Elvano sibuk memakan buah berry yang ia masukan pada kain bajunya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com