webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Mantan Pemberontak

=Ami POV=

"Aku akan mundur dari posisiku. Benar, katamu. Aku sudah sangat lemah untuk menjalankan dua fungsi sekaligus. Aku akan menyerahkannya kepada yang lebih mampu. Aku akan mengumumkannya di hadapan kalian semua, agar kalian para penyusup juga mengetahuinya hingga tidak akan ada kesalahpahaman lagi di kemudian hari."

Presiden lalu diam. Beliau tidak melanjutkan kalimatnya hingga cukup lama, seperti sedang meunggu waktu yang tepat.

Aku menoleh bang Arlan, dengan sedikit berbisik aku bertanya, "Kalian sudah banya berbincang tadi?" tanyaku penasaran.

"Sedikit. Hanya tentang kematian Cloud, tuan Laso dan kemarahanku yang terpendam," sahutnya dingin.

Hal itu sungguh membuatku kesal, tetapi cukup lega karena matan ketua pasukan hijau dapat mengendalikan situasi saat bersama dengan presiden hingga membuat beliau tidak lagi geram dengan kehadiran para penyusup.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com