webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Hanya Tamu

=Ami POV=

"Dia penyusup, tuan!" ujar pria berjambang yang juga masih tersengal.

"Apakah benar begitu, Nona?"

Aku segera menegapkan tubuhku, menjawab dengan lantang kalau kami hanya tersesat.

"Apa kalian perlu tumpangan untuk pulang?" tanya beliau dengan tatapan yang dalam pada kami.

Aku mengernyitkan dahi, aku tidak memiliki ide untuk jawaban dari pertanyaan tuan Presiden.

"Tidak perlu, Tuan. Kami akan bertahan dulu beberapa hari disini karena kami juga sedang mencari bibit buah berry hitam," sahut Laya terdengar mantap. Aku sedikit meliriknya, kurasa dia cukup ahli beralasan sekarang.

"Sudah menemui Ketua Hadiyaksa?"

"Sudah, Tuan. Kami diijinkan untuk tinggal di sebuah rumah kosong dekat menara pengintai," sahutku.

Pria itu mengangguk. Beliau mengalihkan pandangan pada sekelompok pria yang tadi sempat menjadi lawan bertarungku. "Kalian kembalilah pada pekerjaan kalian! Biarkan mereka melanjutkan kegiatan mereka juga!" perintahnya pada para pria itu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com