=Ami POV=
Sam menghampiri dan memberiku ubi bakar yang sudah matang juga kue jahe pada sebuah nampan. Elvano menyusulku, dia duduk di dekatku dan memakan ubi yang sama. Aku mengamati bocah ini, dia tidak begitu kecil untuk jadi 'bocah' namun sikapnya memang masih sangat bocah bagiku.
"Berapa usiamu?" tanyaku saat ia membelah ubi menjadi dua hingga mengeluarkan banyak asap.
"Enam belas," sahutnya singkat.
Aku mengangguk pelan, hanya selisih satu tahun lebih tua Laya. Disaat seperti ini, aku merindukannya. Aku bahkan memiliki tiga saudara baru di rumah, namun adikku tidak ada.
"Kuyakin dia baik-baik saja," ujar Elvano kembali membuatku terkejut karena aku sama sekali tidak berbicara dengannya.
"Adikmu, aku yakin dia baik-baik saja. Jika kamu tidak keberatan, nanti aku bisa membantu untuk mencarinya. Aku cukup mengenal wilayah Timur dan Utara."
Pria muda ini serius, dia tidak berekspresi saat mengatakannya menampakkan kalau dirinya memang sosok yang dapat dipercaya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com