webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Cahaya Putih

=Author POV=

Tubuh Ami kembali lemah dan tak sadarkan diri setelah dia nampak kesakitan dan hidungnya mengeluarkan darah. Arlan dan Sam membawanya ke kamar untuk diberi perawatan, kembali dengan air hangat dan sepucuk kain mereka mengompres tubuh Ami.

Paman dan bibi memijat pelan tubuh putrinya.

"Dia nampak kesakitan pada bagian kepala. Kukira itu masih efek dari pukulan keras yang pernah ia terima di waktu lalu," ujar Elvano yang berdiri di dekat pintu kamar sambil membawa nampan ubi.

"Itu masih pengaruh kegelapan," sahut Arlan singkat. "Aku selalu merasakan itu juga hingga hidungku mengeluarkan darah saat masih terikat dengan kegelapan."

"Apa maksudmu dia masih terikat dengan kegelapan?" tanya ibu Ami yang menatapnya sedih.

"Aku tidak tahu pastinya, tapi kalaupun iya aku yakin itu tidak akan lama karena Ami memanglah orang yang kuat," kata Arlan kembali memasang kain untuk kompres di dahi Ami.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com