webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Bukan Pemberontak yang Dapat Disepelekan

=Ge POV=

"Kurasa semuanya masih tersusun rapi. Aku sempat melihat-lihat sedikit dan membaca beberapa data pada masa bang Arlan," jawab Digo. "Ada apa dengan data itu? Apa itu akan membantu?"

"Aku tidak yakin, namun kuharap iya. Seteah kuingat, mereka juga menyerang kantor Wilayah Timur pada kunjungan pertama tuan Hadiyaksa. Lalu sekarang, mereka berulah lagi di hari pertama Ge, maksudku Presiden Ge hendak melakukan kunjungan. Apa ini tidaklah sebuah alur?" bang Raffan menerawang.

"Kita harus menemukan mereka dan menangkap semuanya. Kurasa hukuman mati sangat cocok untuk mereka!"

Semuanya menatapku. Ah apa aku salah bicara?

"Kalian tolong berikan aku semua data tentang mereka dan pasukan pemberontak lain yang pernah menyerang. Kurasa, kedamaian negara juga tergantung dengan keberadaan mereka," pintaku.

"Apa kami juga perlu memberikan data tentang Ami dan kalian berdua?" tanya bang Raffan yang menatapku dan bang Arlan dengan seringaiannya yang menyebalkan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com