webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Bangunlah Ami!

=Author POV=

"Lalu ceritakan padaku, dari mana kamu berasal." Laya membenarkan posisi duduknya, dia sambil memijat tubuh Ami, sambil memandangi Jarel dan sedang berusaha untuk menyimak.

"Entahlah. Aku tidak yakin darimana asalku. Aku hanya ingat selalu dikelilingi orang baru karena hampir setiap tahun aku berada di 'masa' yang berbeda." Jarel menggulung celana panjangnya, agak meringis kesakitan dia segera membersihkannya. Sesekali dia menatap kucing hitam yang sejak tadi nampak tertarik padanya.

"Setiap tahun? Sejak kapan?"

Jarel menggeleng pelan. "Aku tidak mengingatnya."

Laya mengernyitkan dahi. "Namamu? Apa sungguh 'Jarel Porte'? atau kamu juga tidak mengingat yang sebenarnya?"

"Itu adalah nama yang orang-orang berikan padaku." Jarel mengeluarkan sepasang belatinya. "Ini. Karena ukiran inilah mereka memanggilku Jarel, padahal ini bukan milikku. Aku menemukannya di masa awal pembangunan negeri oleh para tokoh di masa lalu," sambungnya lagi.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com