webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Ami Membereskan Semuanya

=Author POV=

-Arus Balik, saat pembantaian tahanan jilid dua-

Ami beralih ke ruangan lain yang jauh lebih banyak penghuninya. Baru saja, dia melihat Arlan bersama dnegan ketua Pasukan Merah membawa salah satu tahanan untuk keluar.

Ami tidak tahu kemana mereka akan membawa pria itu, namun dia tidak akan mempedulikannya karena dia akan bersenang-senang dengan kegiatannya.

Dia masuk ke ruangan itu dan mulai mengedarkan pandangan. Dia mencari pembunuh dari Sam sekaligus pemilik dari kalung yang masih dalam genggamannya.

Namun sosok pria tua, tuan Hadiyaksa menarik perhatiannya. Beliau nampak duduk bersila seolah siap untuk mengatakan atau mekakukan sesautu. Ami mencoba utnuk tidak menghiraukannya, hanya berlalu menuju bilik Diandra.

"Ternyata benar kamu," ucap tuan Hadiyaksa saat Ami baru melewatinya. Hal itu sontak membuat Ami menahan kakinya. Dia juga mengamati tuan Hadiyaksa untuk beberapa saat.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com