"Divaa sayanggg,bangun ayo siap" sekolah. cantik ntar kamu terlambat masuk kelas lohh",ucap ibu membangunkan Diva.
"hemmmmmmm....iya mahhh",jawab Diva dengan muka yang kelihatan masih mengantuk.
"nih handuknya,mandi sana abis itu sarapan yaa..mamah tunggu dibawah",ucap ibunya.
"iya mahhh",jawab Diva.
Entah kenapa kali ini Diva sangat tidak bersemangat untuk mengikuti pembelajaran disekolahnya karna yang ia pikirkan hanyalah Dio Dio dannnnn Dioooo.
Diva lebih sering melamun,ia berfikir bagaimana jadinya jika ia kehilangan Dio untuk selama-lamanya.
Sepulang sekolah ia kembali lagi ke rumah sakit.Namun,kali ini ia tak datang dengan tangan kosong ia juga membawa beberapa buah"an untuk orang tua Dio dan Dio jika dalam waktu dekat ini akan siuman.
Harapan Diva sangat besar,ia juga berdoa disepanjang perjalanan agar usahanya kali ini tak akan sia-sia seperti hari kemarin.
Sesampainya Diva dirumah sakit ia langsung bergegas keruangan Dio.Disepanjang perjalanannya ia terus berharap agar Soniya tidak berada disana,dan ya kali ini ia tak sia-sia.
Ia langsung membuka pintu dan meminta izin kepada orang tua Dio untuk menjenguk Dio.
Dan tak lupa Diva pun memberikan buah yang dibawanya kepada orang tua Dio.
Disana Diva cukup senang karena sudah bisa bertemu Dio dan orang tua Dio pun menerima Diva dengan senang hati.Namun,disisi lain Diva juga merasa sedih karena melihat tubuh Dio yang terbaring lemas tak bisa berbuat apapun.
Ia berdoa agar Dio cepat siuman dan kembali menghabiskan waktu dengannya karena jujur Diva sangat rindu dengan keberadaan Dio.
Mungkin tanpa Dio hidup Diva juga terlihat sepi dan hambar.