"Jika pilihanmu sudah jatuh pada calonmu yang ke-tiga. Apa tidak sekalian saja kau menghebohkan satu kota, dan kalau perlu seluruh negara?" ucap Martha begitu mudah.
Monica langsung mengerutkan keningnya.
"Apa maksudmu?" tanya Monica sambil menyipitkan mata.
Martha kemudian melanjutkan argumennya.
"Bukankah calonmu yang ketiga adalah seorang artis? Kau tidak ingin memanfaatkannya untuk kepentinganmu sendiri? Misalkan semakin mengembangkan usahamu melalui iklan dan sosmednya? Hingga kebersamaan kalian mungkin bisa menjadi daya tarik bagi penggemarnya dan orang-orang di sekitarnya. Bukankah itu ide yang cukup baik?"
Monica menatap Martha tidak percaya dan langsung mencemoohnya, sembari menolak usul tersebut.
"Kau... bercanda?" ucapnya dengan ekspresi mengejek.
Martha spontan menggeleng.
"Bagaimana itu mungkin? Kau lupa betapa ganasnya para fans fanatik seorang artis bila mereka sudah bersatu? Menghancurkan tidak hanya melalui mental tapi juga wajahku di mata dunia!!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com