Monica lalu melebarkan telinganya. Menatap dengan tidak percaya pada satu sisi ruangan untuk mencoba mencerna ulang apa yang baru saja disampaikan oleh Bryan.
Monica kemudian bertanya lagi dengan tatapan lucu juga heran.
"Meminta maaf untuk apa dan karena hal apa?" tanyanya tidak paham.
Bryan kemudian melanjutkan.
"Soal ibuku dan aku tahu hal tersebut cukup mengganggumu," seru Bryan jujur dan memang tulus meminta maaf.
Sementara Monica akhirnya paham ke arah mana sesungguhnya Bryan ingin mengarahkan pembicaraan mereka.
"Jadi, kau menghubungiku saat ini hanya untuk mengatakan itu?" tanya Monica yang jujur sempat was-was dengan bagaimana reaksi Bryan ketika pria itu tahu bahwa dia sudah menentukan pilihannya.
Memilih Haikal untuk menjadi pasangan tunangannya.
Sehingga munkinkah pria itu akan sedang bersedih saat ini? Meratapi nasibnya yang buruk atau mungkin merasa senang atas kebebasan yang sudah Monica berikan?
Monica sebetulnya cukup penasaran akan hal tersebut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com