webnovel

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · Fantasi
Peringkat tidak cukup
276 Chs

Pertemuan Perwakilan Kelas

Di sebuah ruangan penginapan yang biasa digunakan untuk olah raga ringan, beberapa siswa terlihat berkumpul.

Mereka memasang barisan mengelilingi sisi lapangan tenis meja, menjadikannya sebagai meja pertemuan dadakan.

Selain keberadaan Edwin dan siswa laki-laki di kelasnya, terdapat juga kehadiran perwakilan dari kelas lain. Seperti yang sudah dijadwalkan, pertemuan dengan tamu undangan diadakan sekarang.

Pada sisi lebar lapangan tenis meja, perwakilan kelas A menggenggam ponsel dan menaikkan tangannya ke atas. Dia ingin mengambil perhatian setiap orang di ruangan.

"Sebelum memulai, perkenankan aku menghidupkan ponselku dalam mode panggilan. Akan merepotkan jika harus menjelaskan ulang segala hal yang dibahas pada pertemuan ini. Jadi aku sekaligus menghadirkan seluruh anak laki-laki dari kelas 1-A agar mendengarkan pembahasan ini."

Semua orang tidak keberatan dengan pengajuannya, kecuali Edwin yang menilik curiga pada perwakilan kelas A.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com