Sesampainya di rumah Widya kami menaruh sayur mayur yang kami petik tadi. Sebelum kami pulang pakde menyuruh kami untuk makan terlebih dulu, Dika adalah orang yang paling semangat karena dia tidak bisa menahan lapar.
"Dika kau yakin bisa menghabiskan semua makanan ini?" tanya Reno menatap Dika dengan heran.
"Tenagaku sudah diperas oleh Widya, jadi terpaksa aku makan sebanyak ini" jawab Dika.
"Enak aja! Yang paling banyak kerja juga kita bertiga, banyak sekali kau alasannya" protes Widya.
Mereka ini seperti kucing dan tikus, ribut mulu kerjaannya. Tapi kami senang, justru mereka tampak mencurigakan jika terlihat akur haha. Usai makan, kamipun berpamitan sama pakde. Tidak disangka kami juga mendapatkan uang jajan darinya.
"Terimakasih pakde" ucap kami bertiga.
"Bapak, mereka dapat uang jajan. Aku kok gak dikasih!" protes Widya.
"Hey, setiap jam kau mendapatkan uang jajan meskipun tanpa bekerja!" jawab pakde.
"Ish, bapak ni" Widya manyun.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com