webnovel

Diantara Seribu Kebahagiaan

"Jodoh itu ada ditangan tuhan, jika tuhan aja udah beda gimana mau jodoh" Kisah seorang gadis yang jatuh cinta kepada orang yang tidak mungkin untuk bersama selamanya Alvin dan Bila yang saling mencintai tidak bisa meneruskan cinta mereka yang kandas begitu saja ditengah jalan Kenapa??? Jangan lupa ikuti terus kisah nya dan bagaimana ending nya apakah cinta mereka masih bisa bersatu atau sebaliknya

shasya_azs3 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
6 Chs

Dirumah Alvin

Alvin membawa mobil dengan kecepatan yang lumayan tinggi Dia cemas sejak tadi Bila belum sadar dari pingsan nya.Mobil Alvin masuk kedalam perumahan Elite di daerah Jakarta pusat menuju sebuah rumah besar diujung gang.Satpam rumah tersebut langsung membukakan pagar rumah dengan hormat,Alvin langsung turun dari mobil dan menggendong Bila ala Bridel Style menuju kamar nya.

Ketika didalam rumah Bibi terkejut karena tuan muda nya membawa seorang perempuan ke rumah.

"Itu siapa den??"ujar bibi Sari dengan wajah cemas.

Alvin berlari menuju tangga ke kamar nya"Teman aku Pinggsan bi".

Bi sari berlari kecil mendekati Alvin "Kalau gitu biar bibi bantu den".

"Gausah bi,,biar aku aja,Bibi siapin Air minum sama bubur antar kekamar aku ya bi"

"Oke ditunggu ya den"

Alvin langsung memasuki kamar nya dan menidurkan Bila dikasur king size milik nya.

"Den ini minum sama bubur nya"

"Letakin disitu aja bi"

"Baik den"

"Makasih bi"

"Kalau gitu bibi keluar ya den,nanti kalau butuh apa-apa panggil bibi aja ya den"

"Iya bi"

Alvin memandangi wajah pucat Bila, gara-gara ulah nya Bila pingsan,"Maaf"hanya satu kata itu yang dapat diucapkan Alvin.

Alvin menuju kamar mandi,badan nya terasa gerah dan lengket.

Disisi lain Bila yang tengah mengalami mimpi buruk langsung tersadar dari pingsannya dan berteriak.

"AAAAAAAAAAAAAGHHH,JANGAN APA-APAIN GUEEEEE, GUE NGGAK SALAHH.TOLONGGGGG"teriakan Bila terdengar sampai ke penjuru rumah megah itu.Alvin yang terkejut langsung keluar dari kamar mandi dengan telanjang dada dan memakai handuk dari pinggang sampai atas lutut.

"Bil lo nggak apa-apa kan"ujar Alvin mendekati Bila.

"AAAAAAAAAAAAAGHHH,ALVINN LO NGGAK TAU MALU YAA,CEPETAN PAKE BAJU LO"ujar Bila sambil menutup mata dengan tangan nya,pipi nya seketika memanas karena malu.

"Iyaa lo sih pake Acara teriak segala,gue kan jadi terkejut, langsung gue keluar"ujar Alvin sambil menuju kamar mandi untuk melanjutkan mandi nya.

Bila yang masih agak sedikit pusing mencoba mengingat-ingat kejadian yang menimpanya tadi, sampai dia tidur dikamar Alvin.

"Gue yakin pasti hantu yang di gudang tadi Alvin,gue yakin seribu persen gue nggak salah pasti Alvin yang ngerjain gue,awas aja lo disekolah besok"ujar nya dalam hati sambil mengucapkan sumpah serapah kepada Alvin.

Bila mencoba berdiri menuju kamar mandi.

"Alvinn,,,,buka pintu kamar mandi cepetan"ujar Bila sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi tsb.

Dorr dorr dorr

"ALVINN BUKA PINTU NYAAA"

Lalu Alvin keluar dari pintu dengan menggunakan kaos oblong warna putih dan celana santai sebatas lutut.

Bila menjewer telinga kanan Alvin dengan keras sampai yang punya telinga meringis kesakitan.

"Aduhh duh aduhh"

"Lo pasti yang ngerjain gue kan?lo yang nakutin gue jadi hantu digudang kan?lo yang bikin gue pingsan kan?"Ujar Bila sambil menjewer keras telinga Alvin.

"Iyaa iya gue minta maaf"

"Ihhhhh,awas Lo"ujar Bila sambil melepaskan cubitannya.

Bila langsung duduk di sofa kamar Alvin sambil mengucapkan sumpah serapah untuk Alvin dan Bila sengaja mengeraskan volume suara nya supaya terdengar oleh pemilik kamar.

"Udah daripada lo ngoceh nyumpahin gue mending lo makan tuh bubur selagi masih anget"ujar alvin sambil mengeringkan rambut nya.

"Nggak gue ngak lap-"ucapan Bila terhenti karena suara perut nya yang demo meminta jatah makan.

"Grokkk grokkk"

"Mampus ketahuan gue,aduhh malah kedengaran sama Alvin"

"Itu apaan yang bunyi,bunyi kodok?"ujar Alvin cengengesan.

"Iya gue ngaku gue laper"ujar Bila sambil mengambil bubur dan melahap nya rakus seperti orang tidak makan tiga hari.

"Makan tu pelan-pelan,ntar lo kese-"belum selesai alvin berbicara,Bila sudah batuk-batuk duluan karena tercekik.

"Uhukk uhukk"sambil memegangi tenggorokan nya.

"Cepetan minum air putih,dasar ceroboh"umpat Alvin.

"Kan udah gue bilang makan tuh pelan-pelan,goblok banget sih jadi orang"

"Kok lo nyalahin gue sihh?kan ini gara-gara lo"

"Kok gara-gara gue sih?kan lo yang makan cepat-cepat"

"Kalau lo nggak bikin masalah dilapangan kita nggak bakal dihukum"

"Yaudah serah lu,gue salah cewek selalu benar"ujar Alvin mengalah percuma juga dia berdebat dengan Bila,nanti ujungnya dia yang disalahkan.

Bila yang sedari tadi mondar-mandir didepan pintu rumah Alvin menunggu hujan reda karena 2 jam yang lalu cuaca mendung dan sekarang turun hujan yang amat deras.

"Lo ngapain putar-putar kek orang gila gitu?"ujar Alvin yang membawa cemilan lalu duduk di depan Tv.

"Gue lagi mikirin cara untuk keluar dari sini,nggak Sudi gue kalo lama-lama disini"ujar Bila kesal karena sudah 1 jam mondar-mandir tapi hujan belum juga berhenti.

"Oh lo nggak sudi awas aja Lo minta gue anterin lo pulang,gue nggak Sudi!"

"Siapa juga yang minta dianterin pulang sama lo!"

"Yaudah kalau gitu"

Alvin kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu menonton film sambil memakan beberapa cemilan didepan nya.

Karena sudah lelah Bila duduk disofa sebelah Alvin sambil mengecek ponselnya dan Bila terkejut karena ada 10 panggilan tak terjawab dari Salsa.

"Ya ampun gue lupa kalau pulang sekolah gue kerjain tugas kelompok dirumah Salsa,,aduhh kok jadi kayak gini sihh"ujar Bila sambil menepuk jidatnya.

"Mampus rasain lu"ujar alvin dalam hati sambil tersenyum senang.

"Ngapain lo senyum-senyum sendiri,,gila lo ya"

"Gue senang aja kalo lo kena hukum gara-gara nggak bikin tugas"ujar Alvin sambil tersenyum.

Bila memasang wajah memelas nya supaya Alvin mau mengantar kan nya kerumah salsa karna jam menunjukkan pukul setengah enam sore.

"Alvin,anterin aku ke rumah salsa yaah"ujar Bila dengan lembut tapi terpaksa.

"Tumben lo panggil aku,,,,cih jijik gue denger nya".

"Alvinn mau ya,please mau yaa"ujar Bila sambil memelas.

Alvin berdiri diikuti oleh Bila sambil tetap memohon pada Alvin untuk mengantarkan nya kerumah Salsa.

"Cih,gue nggak mau dan gue nggak mau tau"

"Cih awas aja lo Vin gue bakal bales dendam"ujar Bila dalam hati.

"Alv-,,,, Aaaaaaaaaaaahg"ucapan Bila terpotong karena suara gemuruh disertai kilat, spontan Bila langsung memeluk Alvin dari belakang tangan nya melingkar di pinggang Alvin memeluk laki-laki itu dengan erat nya dan dia menangis.

"Hiks,,,hiks,,,gu,,gue ta,,ta,kut V,,in, ant,,ter,,rin gue pul,,ang yya"ujar Bila sambil menangis.Bila sebenarnya bukan anak yang cengeng,tapi sejak kecil ia memang takut dengan petir karena tetangga Bila dirumah nya yang dulu meninggal dunia karena petir tsb.(sumpah yang ini author ngasal aja,wkwk)

Alvin yang sejak tadi dada nya bergejolak kencang karena Bila memeluk nya, entah apa yang ada dipikiran nya sekarang,ia ingin Bila melepaskan pelukannya.

"Udah,,udah gausah nangis lagi,gue nggak suka liat cewek nangis"

"Iya,udah nggak nangis lagi kok"

"Nih tangan lo masih mau meluk gue nih"ujar Alvin menggoda Bila.

Sambil melepaskan tangan nya Bila menghapus air mata yang ada dipipi nya"ihh apaan sihh"ujar Bila kesal.

"Hujan udah berhenti, lo mau pulang nggak?"

"Iya tapi tugas gue gimana"

"Tugas lo urusan besok gausah pikirin"

"Nanti gue kena hukum lagi gimana"

"Lo tenang aja"

Alvin mengambil mobil nya digarasi dan mengantarkan Bila pulang kerumahnya dengan selamat.