Seperti biasanya Jessica ke sekolah selalu di jemput oleh Andrew tanpa sepengetahuan Carlos. Jessica tidak ingin mengatakan kepada pria itu kalau setiap hari dia selalu pergi bersama temannya.
Karena kebetulan Andrew tinggal berdekatan dengan Jessica, pagi ini dia menjemput gadis itu. Nampak di depan lobby Jessica sedang menunggu Andrew.
Dari kejauhan Andrew membunyikan klatson motornya, Jessica tersenyum kemudian menghampiri Andrew sambil mengambil helm dan memakainya. Andrew dan Jessica langsung berangkat ke sekolah.
Tiba di sekolah, Jessica dan Andrew berjalan bersama ke kelas. Sepanjang jalan mereka berdua bercanda, melihat ke akraban Andrew dan Jessica, teman-temannya mengira kalau mereka berdua berpacaran.
Jessica melihat Lia membelalakan mata seakan tak percaya apa yang dia lihat. Jessica dan Andrew naik bersama ke lantai dua, lalu mereka masuk kedalam kelas. Jessica meletakan tasnya di atas meja terlihat Lia menghampiri Jessica lalu berbisik.
"Apa aku gak salah lihat?" Jessica mengerutkan dahi menatap Lia, kali ini dia akan mengerjai temannya itu.
"Nggak," jawab Jessica. Dia tahu Lia sangat menyukai Andrew dari cara Lia menatap Andrew dan semangatnya kalau bicara tentang pria itu. Jessica ingin melihat reaksi Lia.
"Sejak kapan?" Lia begitu penasaran dan terus mengorek informasi kepada Jessica, Lia ingin tahu apakah Jessica benar-benar sudah jadian dengan Andrew.
"Apanya?" tanya Jessica, sebenarnya Jessica sudah tahu arah pertanyaan Lia tapi dia berpura-pura.
"Kamu sama dialah," jawab Lia sengan berbisik sambil menunjuk Andrew dengan matanya.
"Sejak empat hari yang lalu." Lia melengkung bibirnya, terlihat sedikit kekecewaan tapi dia tidak ingin menunjukan kepada Jessica.
Jessica tersenyum menatap Lia yang masih terbengong-bengong, dia berhasil mengerjai gadis itu lalu Andrew mendekati Jessica.
"Jess, nanti sebentar bareng kekantin ya," ujar Andrew lalu Jessica menganggukkan kepala dan masuk ke dalam kelas di ikuti Lia.
Hari ini mereka belum belajar, karena masih dalam masa pengenalan lingkungan sekolah. Mereka di latih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. Para siswa baru juga di perkenalkan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin di laksanakan di lingkungan sekolah.
Akhirnya jam istirah tiba, Jessica dan Andrew berjalan ke kantin di ikuti Lia Rani Christy Antonio dan Erick. Mereka masuk ke kantin dan memesan makanan, lalu mencari tempat duduk.
Kali ini Andrew mentraktir Jessica, sejak pertama kali melihat gadis itu dia langsung menyukainya. Mereka berbincang bincang, bercanda dan tawa. Jessica begitu senang mendapatkan teman-teman yang baik.
Andrew sesekali mencuri pandang pada Jessica, tapi Jessica hanya terseyum. Setiap kali Andrew memandang Jessica, gadis itu meledeknya dengan mengangkat kedua keningnya. Andrew tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Setelah jam sekolah usai, Jessica mengambil tasnya. Dia melihat Andre berjalan menghampirnya, Jessica tersenyum dan mengatur tas di punggungnya tapi Andrew mengambilnya.
"Biar aku yang bawa tasmu," ujar Andrew. Jessica menjadi bingung, dia mengerutkan dahi menatap Andrew.
"Aku saja." Jessica tidak ingin Andrew memerhatikan dirinya dengan berlebihan, dia takut nantinya ada kesalah pahaman.
Jessica dan Andrew berjalan bersama menuju tempat parkir, Andrew mengambil motornya. Matahari begitu terik menyengat kulit Jessica yang putih.
Jessica dan Andrew tiba di apartemen, dia memberikan helm kepada Andrew lalu berlari masuk. Dia tidak tahan dengan panas sinar matahari, Jessica membuka pintu apartemen lalu masuk langsung menuju kamarnya. Dia menyalakan AC kemudian berbaring di tempat tidur sambil memejamkan mata, Jessicapun tertidur.
Hari menjelang malam Carlospun pulang, saat membuka pintu ruangan begitu gelap lalu Carlos menyalakan lampu.
"Apakah Jessica belum pulang?" tanya Carlos dalam hati sambil melangkah ke dapur dan meletakkan makanan di atas meja.
Carlos naik ke lantai dua dan meletakkan tas kerjanya di sofa kemudian berjalan menuju kamar Jessica. Dia membuka pintu melihat Jessica sedang tertidur.
Carlos menutup kembali pintu lalu masuk ke kamarnya kemudian mengganti pakaian. Carlos kembali keluar dan turun ke lantai satu, dia duduk menunggu sampai Jessica bangun.
Tidak lama kemudian Jessica bangun. Dia melihat di luar jendela sudah gelap, dia mengarahkan pandangannya ke jam yang ada di dinding. Jessica tersontak lalu turun dari tempat tidur.
"Sudah jam tujuh, aku tertidur cukup lama." Jessica langsung keluar dari kamar, dia melihat tas kerja Carlos ada di sofa.
"Carlos sudah pulang." Jessica turun ke dapur dan melihat Carlos lagi duduk di ruang makan.
"Kamu sudah pulang, Carlos?" tanya Jessica seraya menghampiri pria itu.
"Iya," jawab Carlos sambil menarik tangan Jessica lalu menyuruh Jessica duduk di sampingnya. "Kamu sudah makan?" tanya Carlos sambil membelai rambut Jessica.
"Belum, tadi aku pulang sekolah langsung masuk kamar dan tertidur," jawab Jessica seraya menutup mulutnya karena menguap.
"Masih mengantuk?" Jessica menganggukan kepala.
"Makan dulu, nanti selesai makan tidur lagi," kata Carlos sambil menggeserkan makanan ke depan Jessica
Jessica mengambil makanan itu dan memakannya, sambil tersenyum Carlos menatap gadis itu. Sesekali rambut Jessica di aturnya ke samping.
"Kamu tidak makan?" tanya Jessica seraya menyuap makanan ke dalam mulut.
"Iya, sebelum pulang aku makan di kantor," jawab Carlos seraya berdiri dan mengambilkan minum kepada Jessica. Carlos sangat menyayangi Jessica sehingga memanjakan gadis itu. Carlos bahakn tidak mengijinkan Jessica untuk memasak atau mencuci baju.
"Bagaimana di sekolah, sudah dapat teman?" tanya Carlos seraya meletakan gelas di depan Jessica.
"Iya, sudah," jawab Jessica sambil menganggukan kepala.
"Minum, nanti kamu tersedak." Jessica mengambil gelas yang berisikan air puti lalu meminumnya.
"Terima kasih, Carlos yang baik hati, juga tampan dan tidak sombong," ucap Jessica dengan bercanda.
Carlos tertawa dan mengacak rambut Jessica, ini yang Carlos suka dari gadis itu. Sifat humor dan manjanya sangat menghibur dirinya. Carlos meninggalkan Jessica lalu duduk di ruang santai dan menonton tv.
Sementara Jessica, selesai makan dia membersihkan pantry lalu dia kembali ke antai dua. Jessica melihat wajah Carlos tidak seperti biasanya.
"Carlos kamu lelah ya?" tanya Jessica seraya duduk di sofa.
"Iya, kepalaku sedikit pusing," sahut Carlos dengan menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
"Aku pijitin ya," tawa Jessica seraya berdiri dan menghampiri Carlos lalu menganggukan kepala. Jessica memijit kepala Carlos dengan pelan.
" Bagaimana sudah mendingan?" tanya Jessica sambil tangannya memijit tengkuk pria itu.
"Hem .... lumayan," jawab Carlos sambil tersenyum. "Sudah cukup, nanti kamu lelah." Jessica menghentikan pijatannya kemudian kembali duduk di sofa. Carlos berdiri dan masuk kekamar kemudian berbaring.
Jessica mengambil ponsel dan membukanya, dia melihat ada pesan dari Andrew. Sambil tersenyum dia membacanya.
"Hi jes, lagi ngapain?" Jessica membalas pesan Andrew
"Gak ngapa-ngapain," balas Jessica sambil memberikan emoticon smile.
"Kalau gak ngapa-ngapain kenapa baru balas chat aku." Kembali pesan Andrew. Jessica tersenyum dan membalas chat Andrew.
"Aku tadi tertidur, kamu lagi ngapain?" tanya Jessica.
"Lagi memikirkan kamu," balas Andrew sambil memberikan emoticon tertawa.
Jessica hanya membalas dengan emoticon menjulurkan lida, Andrew pun membalas dengan emoticon tertawa. Jessica meletakkan ponsel di meja lalu berjalan ke kamar, terdengar Carlos memanggil Jessica.
"Jess, sebentar." Jessica menghentikan langkahnya kemudian masuk ke kamar.
"Kenapa Carlos?" tanya Jessica seraya memperhatikan Carlos yang sedang melepaskn kaosnya. Jessica terpaku melihat bulu di dada pria itu.
"Tolong pijit belakangku," pinta Carlos seraya berbaring di ranjang dengan posisi tengkurap.
"Kamu sakit?" tanya Jessica sambil duduk di sisi tempat tidur.
"Pusing sedikit, dan badanku terasa pegal," ujar Carlos dengan suara pelan. Jessica berdiri kemudian pergi ke kamar, dia mengambil minyal untuk menggosok punggung Carlos.
Sambil menggosok minyak Jessica memijit-mijit punggung juga belakang Carlos, melihat Carlos sudah tertidur. Jessica berhenti lalu pergi mencuci tangan dan kembali ke kamarnya.
****
Karena hari sabtu sekolah libur, Jessica memilih untuk membersihkan apartemen. Sedangkan Carlos dia sedang bertemu dengan rekan bisnisnya. Sambil mendengar musik Jessica mengganti kain gorden yang sudah dua bulan tidak di ganti.
Dia membersihkan apartemen dari lantai dua sampai lantai satu, Jessica adalah gadis yang sangat rajin. Dia tidak ingin melihat tempat yang dia tingal terlihat jorok. Sambil bernyanyi dia mengepel lantai satu lalu Jessica menyemprotkan pewangi ruangan.
Merasa lelah Jessica berbaring di sofa dan menghirup aroma wangi di ruangan itu sambil memejamkan mata, karena kelelahan Jessica langsung tertidur.
Sore hari Carlos kembali, saat dia membuka pintu tercium harum wangi dalam ruangan. Dia tersenyum dan berlari naik ke lantai dua, langkahnya terhenti saat melihat Jessica hanya menggunakan singlet dan celana pendek sedang tertidur di sofa.
Carlos menarik napas begitu dalam melihat betapa sexinya bibir Jessica terbuka saat dia tertidur, Carlos meletakan tas di lantai kemudian duduk di pinggiran sofa dan membelai paha putih mulus itu.
Seketika miliknya bereaksi, jantungnya berdegub dengan cepat. Ingin sekali dia melakukannya tapi Carlos selalu menahan diri, tapi kali ini tidak.
Carlos tidak tahan lagi melihat pemandangan yang ada di depannya, dia membelai bibir Jessica dengan ibu jarinya. Napasnya mulai naik turun dengan cepat, dia langsung mencium bibir Jessica yang terbuka itu dan memasukan lidahnya.
Carlos benar-benar tidak dapat menahan nafsunya, dia membuka kemeja kemudian menindih tubuh Jessica dan kembali mencium bibir gadis itu.
Merasa ada beban di atas tubuhnya, Jessica berusaha membuka mata. Samar-samar dia melihat Carlos sedang menatapnya sambil tersenyum. Jessica memperhatikan tubuh Carlos yang tidak memakai kemeja sehingga nampak bulu di dada pria itu.
"Carlos, apa yang kamu lakukan," tanya Jessica dengan suara yang terdengar sangat lelah. Dia merasa heran kenapa Carlos berada di atas tubuhnya.
Carlos tidak menjawab pertanyaan Jessica, bibir gadis itu benar-benar membuat Carlos ingin menciumnya kembali. Dia menatap mata Jessica dan membelai rambut gadis itu, tapi dia langsung tersadar dan turun dari atas tubuh Jessica.
"Maaf," ucap Carlos seraya memakai kembali kemejanya dan duduk di sofa.
Jessica bangun kemudian duduk, dia belum menyadari dengan apa yang baru saja terjadi. Jessica bersandar di sofa dan menguap, dia menatap Carlos yang sedang memperhatikan dirinya.
"Aku lelah," keluh Jessica seraya berdiri dan pergi ke kamarnya.
Carlos ikut berdiri dan berjalan di belakang Jessica, dia memperhatikan tubuh gadis itu lalu menggelengkan kepala. 'Hampir saja,' gumam Carlos seraya masuk ke kamar.
Karena masih mengantuk Jessica kembali tidur.