webnovel

Dia Imamku.

Perjodohan yang tak diinginkan yang mengakibatkan semua tatanan kehidupan berantakan, hidup seorang wanita cantik nan anggun menjadi sebuah kehidupan yang amat menyeramkan yang menikah dengan seorang pemuda tampan yang sama sekali tidak ia sukai menjadikan batin nya tersiksa. Percintaan yang dimulai dengan rasa benci dan juga dendam sakit hati bercampur kecewa yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Sinta Maharani. “Mencintaimu adalah hal yang tidak ingin aku lakukan dan tak ingin aku rasakan hanya karena kedua orang tuaku, aku harus bersedia untuk menikah denganmu!” Ketus Sinta Maharani dengan lantang berbicara di hadapan pemuda yang menikah dengan nya dengan cara terpaksa. Tersenyum tipis sang pemuda tampan yang ada dihadapan dan menepis pembicaraan Sinta dihadapannya. “Sudahlah aku tahu kamu menikah denganku hanya mau menuruti apa keinginan orang tuamu tapi tenang saja aku tidak akan melarang kamu untuk melakukan hal itu,” celoteh pemuda tampan yang ada di hadapan Sinta Maharani yang sedang marah. “Aku tak pernah mengerti apa maksud dan tujuan mu untuk menikah denganku!” Ketus Sinta dengan rasa penasaran yang menggebu-gebu didalam hatinya. Bagaimanakah kisah Sinta Maharani??? Yuk baca selanjutnya hanya di DIA IMAMKU !!!

Inlut · perkotaan
Peringkat tidak cukup
386 Chs

Hanya mengingatkan

Ketika sedang bertanya tiba-tiba Yusuf bertanya kepada Ibu Sarah.

"Bu Putri tadi kesini?" Tanya Yusuf yang sedang sakit.

"Kenapa sih kamu bertanya itu kamu saja belum sembuh seperti itu!" Jawab Ibu Sarah dengan tegas.

"Aku hanya bertanya Bu aku tidak menanyakan yang tidak-tidak kok tentang Putri aku hanya menanyakan dia datang kesini atau tidak," ujar Yusuf.

"Iya kamu lain kali jangan seperti itu ya, coba kamu lihat Citra yang dari tadi dia menunggu kamu dan juga menangis untuk kamu, kekawatiran dia sangat dalam nak Ibu lihat sendiri," ujar Ibu Sarah kepada Yusuf.

"Iya Bu aku minta maaf ya Bu kalau melukai hati ibu dan juga pasti melukai hati Citra tapi aku tidak mau Bu berbicara tentang hati dengan Citra soalnya ini kan keadaannya kita lagi di Puskesmas," ucap Yusuf kepada Ibu Sarah.

"Iya nak Ibu hanya mengingatkan saja tapi kalau memang kamu bertanya tentang Putri kamu kan bisa menelpon dia," ujar Ibu Sarah.

"Iya Bu nanti aku akan mau nelpon dia," ujar Yusuf.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com