webnovel

Chapter 80 (The Worked Hard)

Setelah dari kantor Ketua sindikat dan setelah dia melampiaskan penuduhan nya pada Ketua Sindikat yang malah melemparkan hal yang sama, dia mengatakan bahwa masalah ini adalah tanggung jawab Neko, tapi dia tetap harus menuntut Neko mampu menyelesaikan masalah ini, yakni merebut semua yang telah di ambil oleh Beum.

Neko berjalan keluar dari sana sambil memikirkan sesuatu. "(Jika Beum tidak tahu dan tidak akan mengenaliku, aku hanya perlu melakukan penyamaran untuk merebut kembali kekuasaan ku, bagaimanapun juga, aku tak akan membiarkan dia mengambil banyak sekali kekuasaan hanya karena marganya besar, lihat saja ini, kau akan tahu bahwa aku akan datang dengan mata yang berbeda)" Pikirnya.

Setelah itu, dia di antar kedua pengawalnya.

"Bagaimana pemberitahuan dari Kim?" Neko bertanya sebelum masuk ke dalam mobil.

"Dia bilang ingin menemui anda di rumah anda, dia akan datang dengan sendirinya" Balas Jun.

Neko terdiam dan berjalan masuk. "(Aku tak tahu rencana apa yang akan dia buat padaku, tapi aku percaya padanya bahwa dia tidak akan menghianati ku... Karena dia sudah berpikir bahwa dia tidak menyukai Beum)" Pikirnya.

Hingga ketika sampai di rumah nya yang saat itu, sebelum masuk ke dalam, dia keluar dari mobil dan berhenti berjalan, lalu menoleh ke belakang tepat dimana Jun berdiri membuka pintu untuk nya tadi dan Hyun ada di dalam mobil.

"Sebelumnya, bisa aku bertanya, selama aku pergi, apa yang kalian lakukan?" Neko menatap.

Seketika Jun dan Hyun terdiam. Jun tak bisa menjawab apa apa sampai Hyun keluar dari mobil. "Boss, kami buat mudah saja, kami mengawasi museum itu, dan soal informasi yang kami lihat, patung anda yang seharusnya di pajang menjadi tak jadi karena Kim berhasil menghasut pemilik patung itu" Kata Hyun.

"Jadi memang benar, Matthew berhasil membuat patung soal tubuh ku... Itu pantas untuk nya karena dia menggunakan hal itu, kita bertukar persyaratan saat itu hingga ini berakhir, aku mengerti, selama ini... Ketika dia menganggap ku model nya, dia masih dalam menyelesaikan patung nya, tapi ketika patung nya sudah selesai, ini semua sudah selesai" Kata Neko, dia mengatakan nya sambil menatap langit langit lalu berbalik dan berjalan menjauh dari mereka yang terdiam.

"Apa maksud dari perkataan Bos tadi?" Hyun menatap.

". . . Dalam hubungan nya dengan Tuan Matthew, Pertama kali bertemu, Tuan Matthew menyatakan hal nya dengan mengatakan bahwa ia menjadikan bos sebagai model nya dengan persyaratan dia memberikan darah nya pada Bos, selama patung itu di buat, seorang seniman harus meneliti setiap detail bentuk tubuh sang model membuat hal ini tidak begitu wajar, dan ketika patung itu selesai, dia sudah tak akan bisa menyentuh bos, ini seperti kontrak yang sudah usai" Kata Jun.

Hyun menjadi terdiam mendengar itu dan menatap langit. "Dia memang bukan takdir nya... Tapi paling tidak, bos masih perawan kan?" Hyun menatap.

". . . Dia memang perawan tapi tubuhnya sudah terlalu banyak di incar banyak orang" Balas Jun membuat suasana diam.

--

"Hugh..." Tampak Neko memegang perut atasnya.

"[Ini merepotkan]" Neko berjalan ke kamar mandi rumahnya.

"[Ini sudah berakhir, Aku tidak bisa bertahan]" Ia melihat dirinya sendiri di kaca, dan melihat kalung yang Ia pakai. Lalu Ia ingat perkataan Kikiyo. "Kau memakan pil itu untuk puasa darah, bukankah Kau ingin lepas dari semua ini. Makan pil itu untuk menghilangkan nafsumu"

"Cih, semua yang kau katakan tidaklah benar, pil itu tidak berguna sama sekali, Aku memang bukan manusia. Dan di tambah lagi masalah yang terlalu banyak ini.." Neko hampir oleng, dia memegang wastafel menahan tubuhnya agar tidak jatuh karena pusing memegang kepalanya, tapi mendadak menjatuhkan dirinya perlahan karena Dia merasa tubuhnya lemas. Tapi tiba tiba tangan nya di tahan dan diangkat oleh seseorang.

--

Neko membuka mata dan bangun duduk di ranjang kasurnya. "[Kenapa Aku ada disini?]" Ia melihat sekitar. Lalu melihat Kim membawa secangkir minum untuknya. "Nona Akai" Dia melihat dengan wajah khawatir sambil memberikan teh itu pada Neko yang duduk di ranjang.

"Kau sudah tahu ini, sekarang pergilah sebelum Beum mencarimu"

"Bagaimana dengan anda?"

"Aku bukan urusanmu, selesaikan saja segera tugas dariku" Kata Neko. Lalu Kim terdiam dan mengambil sesuatu dari sakunya, sebuah kertas.

"Aku sudah mencari identitas orang yang anda minta, Choka bukan" Kim menatap membuat Neko terdiam melihatnya.

"Dia adalah putri dari Tuan Cheong, Direktur yang berjalan di bidang tanpa kerja sama, atau bisa di bilang, dia membangun usaha dan bisnis nya sendiri sehingga orang distrik hampir mengenalnya seperti itu... Dia memiliki putri bernama Choka Cheong, itu putri pertama nya setelah menikah dengan istrinya, itu sudah sangat lama bahkan ketika Anda masih ada di organisasi" Kata Kim.

Jadi sudah jelas disini, Choka memang memiliki hubungan sangat dekat dengan Cheong, yakni sebagai putri dan ayah.

"(. . . Dilihat dari umur, dia memang seharusnya memiliki putri yang sebesar itu, dan juga dia sudah memiliki pasangan ketika aku benar benar meninggalkan nya, dia berpikir bahwa membangun sesuatu yang dekat bersama ku jelas tidak akan membuat masalah ku berakhir... Aku lebih suka melihat Gadis itu senang berada dengan ayah nya... Cheong sudah menyembunyikan hal ini, aku bahkan tak tahu dia memiliki putri yang manis...)" Neko terdiam, dia lalu menghela napas panjang.

"Sembunyikan hal ini, jika aku tahu dari awal bahwa dia adalah putri Cheong, aku tak akan tega harus mengancam nya, karena dia bahkan tak tahu pekerjaan Ayah nya sendiri seperti apa... Jangan beritahukan hal ini pada Chairwoman" Kata Neko.

Lalu Kim mengangguk dan menundukan badan setelah itu berbalik lalu berjalan pergi. Setelah itu Neko menjadi menghela napas.

"(Aku benar benar tidak mengerti, baru sekarang aku tahu bahwa Cheong memiliki seorang putri pantas saja dari awal aku melihat nya, dia sangat mirip dengan Cheong)"

Tapi ponsel nya berbunyi, dia masih ada di ranjang dan mengambil ponselnya dengan tubuh masih terbaring.

Rupanya itu adalah Video call dari Yechan. Neko terdiam sebentar dan menerima panggilan itu, dia lalu memiringkan tubuhnya memperlihatkan wajahnya ke ponsel dan di saat itu juga wajah Yechan terlihat di sana.

"Akai, bagaimana keadaan mu?" Dia bertanya dengan wajah ramah nya, jika dilihat Yechan ada di ladang.

"Aku baik baik saja, kenapa menghubungi ku?" Neko menatap.

"Hehe, aku hanya memastikan saja bahwa kamu sampai dengan aman di kota, jadi, bagaimana sekarang, apakah kamu masih dalam tahap pengerjaan masalah mu?" Yechan menatap khawatir, tapi mendadak ada suara dari sana. "Woof... Woof..."

"Oh lihat, Dongsik juga ingin melihat mu" Dia memperlihatkan Dongsik melalui ponsel dan Neko dapat melihat Dongsik.

"Aku tidak mengganggu mu kan, Akai?" Yechan menatap.

"Kau jelas mengganggu ku sekarang" Neko langsung membalas membuat Yechan terkejut.

"Em.... Kalau begitu, aku akan tutup, aku akan menunggu mu atau aku akan ke sana untuk menemui mu hehe.... Sampai jumpa" Kata Yechan, lalu panggilan berakhir.

Neko kembali meletakan ponselnya dan menatap langit langit. "(Apapun itu aku benar benar sungguh sangat ingin dengan cepat menyelesaikan masalah ini meskipun beresiko)"

Esoknya di ruang makan. Kim memberikan dokumen di meja makan Neko yang sedang makan. Di belakang Kim ada Jun dan Hyun berdiri agak jauh.

"Nona Akai, Aku sudah membuatkan dokumen identitas untuk masuk ke perusahaan museum Beum. Anda akan menjadi karyawan disana" Kata Kim.

Neko hanya terdiam dan berhenti memegang sendok makan. Ia berdiri dan berjalan meninggalkan mereka. Mereka yang menatapnya pergi menjadi khawatir dan kecewa.

"(Aku tahu ini akan terjadi, rencana ini memang agak beresiko, yakni mengubah penampilannya...)" Kim terdiam, tapi yang akan dia dengar adalah hal lain.

Neko berhenti dan menatap jendela luar. "Carikan Aku sebuah apartemen yang dekat dengan museum itu, dengan begitu Aku akan dapat kesana sendiri tanpa kalian" Kata Neko.

Mereka menatap lebar lebar lalu tersenyum lega. "Baik bos [kupikir nona Akai akan menolak ideku]" Kim menghela napas lega.

Setelah itu tampak seseorang yang berjalan ke rumah Neko. Dia seorang wanita dan siapa lagi jika bukan Seu.

"(Aku sudah lama tidak bertemu nona Neko...)" Dia menatap khawatir, tapi ada yang datang dari dalam, yakni Kim.

"Nona Seu, lewat sini" Kata Kim.

"Ah, baik.... (Sebenarnya, aku kemari karena di panggil Nona Neko sendiri.... Dia meminta ku untuk merubah penampilan nya, aku akan menurut saja apa yang dia mau)" Seu berjalan ke dalam dengan membawa koper kecil, hingga ia masuk ke ruangan Neko.

Neko berdiri menatap jendela dan menoleh dengan tatapan datar.

"Ah! Nona Neko!" Seu langsung senang dan langsung berjalan mendekat memeluk Neko, dia mencium pipi Neko beberapa kali. "Aku benar benar merindukan mu...."

Neko menghela napas panjang dan mengatakan sesuatu. "Ubah saja aku sekarang, aku butuh pengubahan penampilan untuk membuat rencana..." Kata Neko.

"Aku mengerti, aku sudah mendengar dari..." Seu menoleh ke Kim, lalu Kim mengatakan nama nya. "Kim"

"Ah, iya, Mas Kim" Kata Seu membuat Kim terdiam mendengar itu. "(. . . Ehem... Panggilan yang tabu sekali...)"

Tak lama kemudian, Seu mengambil warna rambut. "Nona Neko, apa aku boleh merubah warna rambut mu... Menjadi merah gelap... Dan merubah gaya rambut mu juga" Kata Seu membuat Neko terdiam dan menutup mata. "Terserah saja..." Balasnya.

Lalu Seu tersenyum kecil dan mulai merubah rambut warna Neko dan gaya rambutnya.

Hingga beberapa jam berlalu, Dia menggunakan titik akhiran. "Untuk membuat mu semakin cantik, harus ada tanda titik di sini" Seu memberikan titik kecil di bawah mata kiri Neko. Dan warna mata Neko berubah menjadi hitam gelap karena dia memakai kontak lensa.

"Baiklah, sudah!" Dia memutar kursi Neko menghadap ke Kim yang terdiam kaku.

"(Ini.... Ini.... Siapa?!!)" Kim terkejut melihat penampilan baru Neko. Itu bukan penampilan baru, melainkan penampilan sementara.

END SEASON 2