webnovel

Chapter 21 (Flashback Neko)

Kisah ini menceritakan ketika Neko benar benar masih kecil dengan tubuh kecilnya, dia benar benar harus terus menyelamatkan dirinya dari sebuah kenyataan yang sangat sakit.

Saat itu seorang gadis yang kelaparan, berjalan di hujan yang sangat deras, rambut nya berantakan, mata nya mengeluarkan air mata darah, dia tampak gemetar kedinginan tanpa memakai apapun, yang di pakai hanyalah baju tipis dan kotor.

"(Tolong, aku takut sekali.... Aku benar benar sangat takut.... Aku mohon, orang orang, tolong aku... Katakan padaku bahwa semuanya baik baik saja....)"

Di jalan yang sepi pada malam hari itu, dia tak tahu harus meminta bantuan pada siapa, mereka semua hanya memandang nya saat berjalan sambil mengatai dirinya.

"Iblis, lihat matanya Dia seperti hantu, jangan dekat dekat Dia—mungkin akan membawa sial, jangan lihat Dia-sayang sekali wajahnya begitu imut tapi anak tidak jelas"

Mereka terus mengatakan itu di depan nya sendiri, dia yang lelah mendengar itu berlari pergi dengan rasa putus asa.

"(Apa.... Apa yang mereka katakan... Apa itu iblis... Katakan apa itu iblis... Aku mohon....)"

"Dasar iblis.... Monster!!" Tambah mereka membuat nya tahu apa itu iblis.

"(Aku tidak ingat kenapa aku berakhir begini, tidak, mungkin ini adalah permulaan, mereka tidak tahu apa yang aku alami dan terus mengucapkan kata yang tidak benar adanya, aku lahir dari ibu ku, aku bukan iblis.... Berhentilah memanggil ku iblis, jika aku iblis, aku juga tidak akan muncul di hadapan kalian dengan penampilan yang seperti ini.... Aku putus asa, aku terus berlari semalaman tak peduli apa yang aku tuju, hanya berharap seseorang mau menerima ku dengan mendekat padaku, itu mustahil karena aku sudah menilai mereka, mereka semua yang menganggap ku iblis... Aku beranggapan bahwa di dunia ini tidak ada seseorang yang baik, paras ku se mengerikan ini mereka jelas menolak nya, Namun takdir mempertemukan ku, Aku menabrak seorang pria membuatku terjatuh)"

"Ah!" Gadis itu terjatuh karena bertabrakan tubuh pria.

Pria itu melihat nya ke bawah, nampak sekarang gadis itu benar benar ketakutan dan mulai menangis darah.

Pria itu terdiam menatap gadis itu yang benar benar ketakutan dan berani menatap menengadah padanya.

"Kau gadis, bagaimana bisa seperti ini" Tatap nya, mendengar itu Gadis itu menengadah dan di saat itu juga, matanya melebar karena pria itu tampak memasukan lengan nya ke mantel nya seperti mengambil sesuatu.

Dia mengira akan mengeluarkan pisau.

"(Tidak... Jangan, jangan keluarkan itu... Aku tak mau melihat darah.... Aku sudah cukup melihat darah....!!)"

Tapi rupanya, pria itu menawarkan sebuah permen merah.

"Gadis imut, makanlah permen ini" Dia membuka bungkus permennya dan memberikannya padanya.

Dia terdiam tak bergerak, gadis itu bahkan menatap nya dan masih menangis darah itu.

"(Aku tidak mau.. Itu.....itu merah!!)" Dia menjadi ketakutan dengan permen nya.

Permen itu berwarna merah, sementara dia takut warna darah yang juga merah.

"Tak apa, ini baik baik saja, bukalah mulut mu" Pria itu menatap.

Tapi gadis itu menggeleng cepat. "(Aku tak mau, jangan perlihatkan itu padaku....)"

"Ini enak, aku tidak memberikan apapun di sini... Ini hanya permen biasa yang berwarna merah, tak apa.... Makan saja, ayo" Pria itu berlutut dan masih memberikan permen nya.

Gadis itu menatap nya dengan tatapan polos, ia menoleh ke permen itu dan perlahan membuka mulutku.

"(Dia memasukan permen itu secara lembut kedalam mulutku, dan ini benar, rasanya sangat manis.... Aku menyukai nya)"

"Gadis pintar, ikutlah denganku" Pria tersebut tersenyum sambil mengulur tangan.

"(Aku belum yakin untuk menerimanya, tapi Dia sudah membuatku yakin dengan memberikan permen itu. Aku menerima uluran tangannya. Di saat itu Aku tak peduli siapa dan mengapa Dia mau membawaku pulang, Aku hanya berharap Dia mengajarkan sesuatu padaku seperti yang dilakukan semua orang pada umumnya)"

"(Dia membawaku ke tempat yang begitu nyaman...)" Gadis itu di bawa ke rumah nya yang besar, pria itu seperti seorang yang berdarah biru, bangsawan tinggi, pria itu tentunya adalah seseorang yang memiliki pekerjaan tinggi membuat nya terlihat penuh harta.

"Kulitmu sangat lembut, Aku akan mengizinkanmu mandi di kamar mandiku" Pria itu memberikan handuk putih pada gadis tersebut yang berdiri berjalan ke kamar mandi.

"Kamu bisa mandi sendiri kan, hati hati jangan sampai terpeleset, atau mau aku mandikan, kamu masih kecil jadi tidak apa apa" Dia menawar.

Tapi gadis itu berwajah panik dan langsung menggeleng.

"Oh hahaha, kau sangat imut... Baiklah... Masuklah, aku akan menunggu mu" Pria itu mengelus kepalanya.

"(Itu apa... Kenapa dia mengelus kepala ku... Ini benar benar sangat aneh... Aku telah berpikir bahwa semua orang di dunia ini benar benar buruk, tapi mengapa seseorang muncul dengan rasa yang baik dan aku mulai percaya padanya...)"

Setelah mandi, dia keluar hanya menggunakan handuk menutupi tubuhnya.

Ketika dia membersihkan dirinya, pria itu menoleh dan langsung membuka mata lebar, dia terpelongoh dan langsung terkejut membuat Gadis itu terdiam polos.

"(Apa ini.... Kenapa aku melihat.... Gadis yang begitu menawan....) kenapa kau begitu cantik... Dimana kau lahir, kenapa kau terlihat sangat menawan" Dia mendekat memegang bahu Gadis itu.

"Tubuh mu... Tak kotor dan tak ada luka memar sama sekali... Apa kau tidak pernah di sentuh orang sebelum nya?" Pria itu menatap.

Gadis itu terdiam, ia lalu menggeleng.

"Kalau begitu kau gadis yang masih perawan.... Ini kabar baik" Pria itu menatap senang. Ia lalu menarik tangan nya membuat gadis itu masih tidak mengerti.

"(Dia membawaku ke kamar yang sangat besar nan cantik)"

"Dengar gadis manis, tunggulah di sini memakai pakaian di lemari, hiasi diri mu dengan cantik, kamu akan aku pertemukan dengan seseorang, jadi, tunggu saja ya" Pria itu menatap, dia mengelus kepalanya sekali lagi lalu keluar dan menutup pintu.

Gadis itu dari tadi memakai handuk, ia lalu melihat sekitar kamar itu dan berjalan ke lemari besar, dia membukanya dan seketika banyak baju ukuran milik nya, baju baju gaun kecil yang cantik untuk gadis manis.

"(Ini pertama kali nya aku merasakan ini, melihat semua ini benar benar terasa aneh, kupikir aku hanya punya satu baju yang selalu aku pakai tapi ternyata.... Apakah ini memang benar benar baik aku belum percaya, sayang nya, aku masih menganggap semua manusia itu sama, dia tidak benar memberikan semua ini)" Dia terdiam, jadi dia berpikir bahwa pria yang menolong nya itu pastinya ada maksud tertentu karena dia telah menganggap semua manusia itu sama.

Gadis itu akan di pertemukan dengan seorang wanita yang ada di ruang tengah. Wanita itu di hampiri oleh pria tadi.

Dia duduk di sofa dan menoleh padanya.

"Aku dengar kau membawa seorang gadis jelek" Seorang wanita marah pada pria tersebut sambil berdiri mendekat.

"Dengarkan Aku dulu, dia tidak jelek, saat dia selesai mandi dia sangat cantik"

"Omong kosong, jangan sampai kau membawa gadis hanya karena kau kehilangan Clara!"

". . . Aku tahu... Gadis pertama kita telah meninggal seumuran nya, dan Aku mencoba mencari gadis lain untuk menggantikan nya, jika seperti ini terus, apakah kau mau hidup tanpa putri yang cantik...."

"Kenapa kau terus mengatakan nya cantik, apa yang kau maksud kan sebenarnya... Tak ada gadis gelandangan yang cantik, mereka kotor...!!" Wanita itu tak percaya.

Mereka terus berdebat tanpa gadis itu mendengarkan karena kamar nya jauh dari sana.

"Dia sangat cantik! Gadis itu manis.... Kau harus percaya" Pria itu tetap meyakinkan.

"Ah, tidak, mana, biarkan Aku melihatnya..." Wanita itu langsung masuk ke kamar yang sedang adanya gadis itu yang menatap jendela luar, dia menoleh padanya dengan pakaian gaun kecil berwarna merah kecil.

Bukan nya memasang tatapan marah, wanita itu justru terdiam dan tepelongoh ketika melihat wajah gadis itu.

"Ma.. Mataku, dia sungguh terlihat manis..." Kata Wanita itu.

"Lihat, apa yang aku bilang, dia sangat cantik.." Pria itu menambah.

"Iya.... Kau benar" Wanita itu mengangguk, mendadak, dia menangis dan langsung berlutut mendekat memeluk gadis itu yang terdiam polos tidak tahu apapun.

"(Apa.... Apa yang terjadi... Apa ini, kenapa ini hangat!)" Gadis itu menatap lebar dengan tatapan tak percaya nya. Dia di peluk dengan sangat erat, mungkin dia tidak pernah merasakan pelukan yang begitu hangat.

"(Aku masih belum tahu apa yang terjadi. Dia hanya tersenyum padaku didepan pintu)" Dia melihat pria itu. Pria itu tersenyum melihat itu dan hanya berdiri di depan pintu.

"(Apa manusia jahat memang melakukan ini, apakah ini termasuk perlakuan kejam mereka, tapi kenapa aku tidak merasakan sakit maupun takut.... Aku merasakan hangat ketika dia menyentuh ku begini... Aku tak tahu... Apakah ini memang benar, atau mereka berbeda dengan mereka yang ada di luar...)"

"Hei, Aku akan mengapdosimu, Kau benar benar menggugah nafsuku, siapa namamu?" Wanita itu menatap nya.

"(Aku masih diam dan tidak mengerti apa yang dia bicarakan)" Gadis itu bahkan terdiam.

"Sepertinya dia tidak memiliki nama" Pria itu menatap.

"Ah, Aku tahu bagaimana jika Amai Akai, artinya merah manis" Kata wanita itu yang tersenyum.

"(Kenapa... Kenapa dia tersenyum... Kenapa bibir itu membuat ku bahagia... Dan lagi dia kembali memelukku)"

"Itu nama yang bagus, namamu Amai akai, itu cocok untuk mata nya, mata merah yang begitu manis..." Tambah pria itu.

"Ya, mata merah mu sangat cantik, itu seperti merah gelap tapi ketika aku melihat nya, merah itu menjadi cerah" Wanita itu menatap.

"(Apa mereka baru saja mengatakan bahwa mata ku cantik.... Tapi bukankah manusia menganggap mata ku monster.... Kalian bilang aku iblis... Tapi kenapa manusia yang ini mengatakan lain...)" Gadis itu terdiam tak percaya.

"Amai, panggil Aku ayah dan dia ibu mengerti" Pria itu menatap.

"A..(Aku mencoba berbicara tapi tidak bisa)"

"Dia tidak bisa berbicara? Pantas saja tadi bisu"

"Apa bisu?"

"Sepertinya tidak, mungkin dia belum siap mengeluarkan kata katanya"