webnovel

Chapter 189 (Tiger Cat and Alfa Wolf)

Lalu Felix mendekat dan duduk di samping nya. "Kau tidak pernah merasakan hal ini, bukankah seharusnya kau bisa bernapas lega kali ini karena sudah tidak tergegasi apapun apalagi menjadi budak berstatus kandidat" Tatap nya. 

Lalu Neko terdiam mengingat wajah ketua sindikat. "Aku sedang tidak mau membahas itu, dia sudah mati sangat lama..... Hanya karena menjaga organisasi untuk ku karena organisasi itu seharusnya di teruskan oleh ku, tapi dia kalah dalam hal ini... Semua ini masalah akan adanya Viktor, dia tak mau berhenti melakukan hal ini padaku... Dia mencabut gigi ku hingga akhirnya bisa tumbuh lagi, dia hampir mengetahui semua kelemahan ku, maniak yang tidak bisa aku terima di kehidupan ku ini tentunya adalah dia" 

"Kau membencinya?"

"Sangat... "

"Kenapa kau membenci nya, hal apa yang pernah ia lakukan padamu?"

"Hanya sebuah balas dendam yang tidak bisa di jelaskan"

"Kalau begitu apa yang aku lakukan ini pasti sama seperti yang dilakukan Viktor bukan... Kenapa kau tidak lari padahal kau seharusnya sudah membenciku karena menahan mu seperti ini" Felix menatap. 

". . . Jika aku lari, aku ingin lari kemana.... Yang ada aku malah mati, tapi memang itu yang aku inginkan... Entah kenapa rasanya harus tertunda dulu" Kata Neko, ia menatap cakrawala itu kembali. Felix menatap wajah Neko dari samping. Melihat sekilas warna mata Neko. 

"Warna mata itu... Apa kau bisa mengatakan sekarang bahwa yang membuat mata itu adalah aku... Tentu saja aku yang melakukan nya karena mata itu tanda takdir kita di pertemukan"

"Itu memang takdir kita dipertemukan, tapi ini adalah takdir yang menuntun ku untuk balas dendam, tapi aku masih tidak yakin, dan aku tidak percaya, bagaimana bisa kau menghancurkan masa lalu ku, aku tidak mengerti" Neko menyela dengan lirikan nya. 

Lalu Felix tersenyum kecil. "Akan ku tunjukkan bahwa takdir ini tidak menuntun hal seperti itu di sini, ketika waktunya tiba, aku akan mengakui nya"

Neko hanya terdiam dan kembali membuang wajah nya darinya. "(Sebenar nya aku tak peduli, kau mau bicara apa aku juga tak akan mendengar nya)"

"Aku akan menunggumu siap nantinya" Kata Felix. Ia kembali mengeluarkan rokoknya dan menyalakan nya dengan korek gas nya tapi ia lupa bahwa korek nya sudah habis, padahal tadi sudah di coba. 

Wajah nya menjadi gelap ketika tak bisa menyalakan korek itu. 

Neko menoleh dan mengeluarkan sesuatu dari sakunya. "Mendekat lah" Tatap nya membuat Felix terdiam bingung. 

"Mendekat lah, aku akan membantumu" Kata Neko. Lalu Felix mendekat dan di saat itu juga tangan Neko menutupi angin dari rokok yang ada di mulut Felix dan tangan satunya menyalakan rokok itu dengan korek gas yang pernah di berikan Felix. 

"Oh aku baru ingat" Tatap Felix. "Aku lupa bahwa kau yang membawa korek itu, benar benar inisiatif yang tinggi untuk mu" 

"Aku tidak cocok melakukan ini" Neko mengulurkan korek itu pada Felix yang terdiam. Lalu ia menghembuskan napas rokoknya dan mengatakan sesuatu. "Kau harus membawanya, karena aku merasa bahwa kau cocok melakukan nya" 

Lalu Neko terdiam mendengar nya dan menghela napas panjang, ia menatap korek itu dan melihat ukiran serigala. "Kenapa.... Di sini tergambar serigala?"

"Kau sudah melihat sendiri tato yang ada di punggung belakang ku bukan, dua predator sama sama berkelahi, serigala adalah alfa dan alfa adalah pemimpin terkuat. Tapi aku hanya sedikit mengaku bahwa aku bukan pemimpin yang baik"

"Kenapa? Memang nya kau memimpin sesuatu dalam bisnis ilegal mu sebagai mafia dari rusia?" 

"Bukan dari apapun tapi dari keluarga. Aku masih belum memberitahumu sesuatu, aku tak hanya punya satu kakak tapi masih ada lagi, sebaiknya kau tidak penasaran dengan hal itu" Kata Felix. 

"(Apa dia mencoba memberitahu ku bahwa dia melakukan sesuatu yang kejam pada keluarganya, dia benar benar orang yang buruk dan sangat keji)" Neko terdiam kesal lalu kembali membuang wajah sambil menyimpan kembali korek itu. 

"Kau suka tato?" Tanya Felix yang tiba tiba bertanya membuat Neko terdiam menoleh padanya. 

"Kenapa kau bertanya?"

"Kau tidak suka jika kau memakai tato pada tubuhmu tapi kau lebih suka jika melihat tato orang lain bukan?" Tatap Felix seketika wajah Neko terkejut. 

"Lihat, wajah mu begitu terkejut... Aku tahu perkataan ku tadi benar"

"Se... Seberapa jauh kau mengetahui hal yang lain seperti ini?" Neko menatap kaku. Ia tak menyangka bahwa Felix bisa tahu kesukaan nya dalam hal itu. 

"Itu sangat mudah, kau hanya perlu menunjukan sifatmu perlahan dan aku akan membaca nya, kau tidak bisa main main dengan orang sepertiku, karena aku lebih berpengalaman di sini... Termasuk hal ranjang, jadi kau tidak perlu khawatir dan takut lagi jika masih ragu melakukan seks" Balas Felix dengan wajah santai. 

Seketika wajah Neko memerah dan berteriak. "Aku bukan nya ragu!!"

"Kalau begitu ayo lakukan sekarang" Felix menyela mendekat kan wajah nya, rokoknya ada di tangan nya jadi ia bisa mendekat kan wajah nya ke Neko yang terdiam tak berkata kata. 

"Kalau begitu ayo lakukan" Kata Felix sekali lagi.

"A... Apa yang kau katakan?!" Neko menjadi panik sendiri mendengar itu.

Tiba tiba Felix langsung menggendong nya membuat Neko terkejut.

"Kau bilang kau ingin bayi dan kau juga bilang bahwa kau belum siap sekarang adalah waktu yang siap untuk mu"

"Apa yang kau lakukan!! Meskipun aku ingin bayi kau juga enggak bakal mau!!" Teriak Neko.

"Huh siapa bilang aku tidak ingin, aku sangat menginginkan bayi apalagi dari darah mu" Tatap Felix dengan senyuman seringai itu membuat Neko terdiam tak berkutik.

"Siapa yang bisa menolak bayi yang kau buat, bayi itu pasti akan lebih baik dari kekuatanmu"

"(Jadi.... Apa selama ini Viktor juga menginginkan nya?!)" Neko terkejut dan mengepal tangan.

"Kau mungkin akan lebih baik membuat bayi dengan ku dari pada harus pada orang lain yang hanya memandang tubuhmu saja" Tambah Felix. Lalu tak di sangka, Neko memegang kedua pipi Felix membuat Felix terdiam.

"Baiklah, mari lakukan... Tapi aku ingin kau menunggu sebentar lagi" Tatap Neko. Wajah nya sangat lembut membuat Felix membuka mata lebar nya. Lalu ia tersenyum kecil. "Yeah, tentu, hanya perlu menunggu...."

Esoknya Neko melihat apartemen besar di depan nya. Sebelumnya saat malam di dermaga, Felix mengatakan sesuatu padanya.

"Pergilah ke apartemen 220, kau mulai saat ini tinggal di sana, tempat itu lebih layak dan bagus, apartemen itu milik ku jadi kau bisa sesuka hati masuk ke ruangan lain" Kata Felix.

"Apa maksudnya, aku lebih suka apartemen yang ku tempati saat ini"

"Tempat itu sudah tidak aman, aku menemukan orang lain menyelinap masuk dan aku menghentikan nya, orang itu tidak lain adalah suruhan dari Viktor, bisa di lihat di lengan nya ada tato gambar bulan dan kotak vendora itu" Balas Felix lalu Neko terdiam dan menghela napas. "(Aku yakin kau sedang berbohong)"

--

"(Hingga akhirnya aku harus ke sini)" Neko kembali menghela napas lalu akan masuk ke apartemen itu dengan koper merah di bawah nya.

Tapi ada sesuatu yang memanggil. "Nona.." Seseorang memanggil, Neko menoleh dan menjadi terdiam bingung karena seseorang datang dengan pakaian setelan jas hitam pengawal.

Dia lalu berhenti dan langsung membungkuk kan badan nya. "Salam Nona Akai, Saya Yurito, di utus oleh Tuan Felix untuk mengawasi Anda" Kata orang itu dengan senyum sopan nya. Dia manis, tidak berbeda dari Acheline, hanya saja Acheline wanita sementara dia lelaki.

Wajah Neko hanya memasang hal biasa, lalu ia bertanya padanya. "Kenapa kau di minta mengawasi ku?"

"Ya um... Tuan Felix bilang Anda akan kabur"

"(Sialan..... Apa dia benar benar tidak percaya padaku?!) Cih.. Apa kau tidak tahu inti kenapa dia menganggap ku kabur nantinya?" Neko melirik.

"Um.... Saya kurang tahu" Balas pengawal itu yang mengaku bernama Yurito.

"Cih sudah lah" Neko menjadi tidak peduli dan berjalan masuk. Yurito menjadi berperasaan tidak enak dan mengikuti Neko.

Di dalam Neko meletakan kopernya dan memakai kemeja hitam nya dan bersiap siap pergi.

Tapi Yurito mencegah nya dari pintu. "Nona Akai anda akan kemana?!" Tatap nya dengan panik.

"Aku harus pergi, menyingkir lah" Neko menatap dengan lirikan tajam.

"Tapi... Anda tidak berencana pergi kan?" Yurito menatap tidak yakin.

"Oh kau benar benar mulai menggangguku, apakah kau mau aku tendang dari sini karena menggangguku, kau seharusnya bersikap seperti bawahan yang tidak seperti ini padaku. Kau benar benar mengganggu" Neko menatap dengan tatapan membunuhnya.

"E... Tapi aku hanya memastikan anda tidak akan kemana mana, bagaimana jika anda kabur?"

"Cih aku datang untuk bekerja di sana dan sekarang kau menghentikan aku?" Neko melirik seketika wajah Yurito menjadi terdiam bingung.

Sementara itu Felix terlihat ada di kantor terdiam bersender di kursi nya sambil memainkan bolpen di tangan nya yang ada di meja.

Ia terdiam teringat sesuatu, sesuatu yang membuat nya mengedipkan matanya beberapa kali dan menggeleng. Seperti teringat hal yang sangat mengerikan.

Mari kita bahas si Tuan Felix ini. Dia merupakan mafia dari rusia dan darah biru yang sungguh penting. Tentunya dia memiliki saudara kandung yakni satu kakak perempuan yang memiliki tubuh lemah. Mereka hanya berdua saja dan merupakan keturunan yang asli dari orang tua mereka.

Orang tua nya merupakan pebisnis paling berpengaruh di rusia juga.

Tapi sesuatu membuat nya berpikir lain dari para keluarga nya. Felix di luar kendali, dia membunuh ibu nya dan juga menghancurkan kuasa keluarga nya, belum di ketahui pasti dia melakukannya seperti apa tapi itu adalah awal mulai ia di asuh oleh kakak nya seorang yang hanya tersisa dari keluarganya hingga dia mati dan Felix menjadi seperti yang sekarang. Kemauan nya membunuh keluarganya adalah kemauan dari dirinya sendiri, jadi dia tidak akan memikirkan apapun itu karena dia memang tidak peduli.