webnovel

Chapter 155 (Flashback Kim)

---

------

'(Ugh.... Rasanya aneh)" Kim membuka mata dan melihat langit langit ruangan putih, ia lalu bangun perlahan dan rupanya ada di salah satu ruangan rumah sakit.

"(Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa aku tak bisa mengingat apa yang terjadi, aku hanya ingat punggung ku terluka dan.... Rasanya sakit sekali, seprti menusuk ke jantung ku saja.... Ugh, mengingat nya sangat sakit)" Dia tampak memasang wajah kesakitan.

Ia bingung apa yang terjadi dan melihat sekitar, ia terkejut ketika melihat Neko tertidur di samping ranjang nya dengan duduk di kursi.

Wajah nya sangat imut ketika tidur di mata Kim.

"(Apa yang terjadi di sini?)" Ia memegang kepala nya sendiri lalu kembali menatap ke Neko yang belum bangun.

Karena terpesona, ia lalu tertarik membelai kepala Neko. "(Sangat lembut.... Apa ini keberuntungan ku bisa menyentuh nya begini)" Kim terdiam membelai rambut Neko.

Tapi siapa sangka, Neko menjadi terbangun membuka mata perlahan dan melirik ke Kim.

Seketika Kim terkejut dan kembali menarik lengan nya.

Lalu Neko membangunkan tubuh nya dan berdiri. "Kau sudah bangun dari kapan huh?" Ia menatap sangat dekat.

"Aku.... Aku bangun baru saja--" Balas Kim tapi ia terkejut karena Neko memegang kening Kim.

"(A.... Apa yang dia lakukan.... Ini benar benar sangat aneh!!)" Kim menjadi berwajah merah sementara Neko hanya memasang wajah kosong tak tahu apa apa. Lalu ia melepas tangan nya dan berjalan mengambil air di gelas. Kemudian memberikan nya pada Kim.

"Te... Terima kasih" Kim menerimanya dengan canggung.

"Bagaimana perasaanmu setelah tertembak 2 hari yang lalu?" Tanya Neko seketika Kim terkejut hampir menyemburkan minum nya. "Aku tidur selama 2 hari?!"

"Yah itu bukan sebuah masalah, peluru itu akan membuat koma selama satu bulan tapi kau ajaib sekali bangun dalam waktu dua hari... Untuk soal kemarin, kau benar benar menunjukan padaku bahwa kau memiliki jiwa yang kuat sebagai pengawal ku, kau sudah tahu dari awal tapi tidak memberitahu ku karena kau takut aku akan waspada dan mereka akn curiga padamu juga. Itu adalah pengorbanan yang baik, aku hargai itu" Kata Neko. Ia memasang senyuman kecil nya. Seketika Kim terdiam melihat senyuman itu. "(Dia bahkan sangat cantik tersenyum seperti itu)" Pikir Kim dengan membuang wajah.

"Kedepan nya kau harus belajar menjadi pengawal ku bagian pembuat identitas dan pencarian informasi lain nya, kau harus menguasai sejumlah pengetahuan, Jun dan Hyun susah menggunakan fisik dan kesetiaan mereka menjadi pengawal ku, kau juga harus menunjukan pada merek bahwa kau bisa lebih dari mereka" Neko menambah sambil memakai mantel hitam nya.

"Ah, tunggu, bagaimana dengan masalah ini? Bagaimana dengan Direktur Han?" Kim menatap.

". . . Tak perlu mengkhawatirkan itu karena dia benar benar meminta maaf padaku dan menanggung biaya rumah sakit mu dan aku memiliki kabar baik untuk mu juga bahwa adik mu telah menemukan pacar" Kata Neko, seketika Kim terkejut tak percaya. "Apa?!!" Dia menggunakan ekspresi terkejut dari tadi. Karena suasana memang mengejutkan nya.

"Yeah, kedepan nya kau tidak perlu khawatir lagi padanya, dia sudah punya pasangan yang bisa menjaga nya, karena kau akan pergi meninggalkan nya, dan ikut dengan ku, aku merekrut mu sebagai pengawal sekaligus asisten ku, perluas pengalaman dan ilmu fisik maupun otak mu" Tambah Neko, lalu ia berjalan pergi.

Kim yang mendengar itu menjadi tersenyum senang. "Terima kasih, Nona Akai!" Dia menundukkan tubuh

Neko yang mendengar itu menjadi tersenyum kecil lalu berjalan pergi.

--

Terdengar suara pintu tertutup sangat keras dan ada jeritan pembumkaman pria di dalam. Ruangan sangat gelap dan Terlihat Hyun menginjak seseorang yang terikat di bawah dengan mulut yang tertutup kain. Tepat nya seorang pria yang babak belur, dari wajah nya dia adalah pria yang membidik dan akan membunuh Neko tadi.

Di depan nya Neko duduk di kursi menyilangkan satu kakinya sambil memegang tusuk permen yang ada di bibirnya.

Di belakang nya sudah berdiri Jun.

"Kau tahu, aku ini di kabar kan sebagai pembalas dendam, jadi jangan heran jika kau orang ke sekian kalinya yang merupakan korban balas dendam ku" Kata Neko.

Lalu Penutup mulut pria itu terbuka. "Tapi aku di suruh!!!"

"Aku tidak peduli kau di suruh atau tidak, tapi yang mudah di bunuh itu bawahan, Bos itu paling akhir saja karena yang besar harus di tunggu kecil dulu sama seperti buah yang akan perlahan membusuk di tiup oleh angin yang tidak bersalah" Kata Neko yang mengambil belati hitam dari tangan Jun.

Pria itu gemetar, kini dia sudah tak bisa lari lagi. Siapa lagi, itu adalah pria yang ikut membidik Neko, bukan nya ingin bergaya, dia justru menghadapi maut sekarang.

Setelah itu Neko menemui Direktur Han di gedung latihan pengawalan. Direktur tampak memasang wajah ragu lalu mengawali pembicaraan. "Ehem.... Soal kerja sama kita, aku akan langsung membuat nya selesai.... Agar kau tidak terganggu dengan kehadiran ku" Dia seperti nya merasa bersalah, dia memang harus begitu karena gagal membunuh Neko.

Lalu Neko berbicara. "Direktur Han, kedepan nya, aku tak mau melakukan kerja sama dengan mu lagi, terserah jika kau ingin bekerja sama dengan anggota sindikat lain, tapi jika kau sampai membicarakan nama ku, aku mungkin tidak akan tinggal diam sama seperti ini. Harus kau ingat itu bahwa ini adalah dendam yang harus terbayarkan jika kau mengulangi nya lagi" Tatap Neko.

Lalu Direktur Han mengangguk. "Baik, baik, aku tidak akan melakukan nya lagi, aku benar benar minta maaf padamu... Aku akan melakukan apapun untuk menebus kesalahan ku" Tatap Direktur Han, sekarang dia benar benar terlihat sangat ketakutan pada Neko yang bahkan tubuh nya lebih kecil dari nya.

Lalu Neko tersenyum kecil, setelah bicara dia berjalan pergi membuat Direktur Han mengelap keringatnya. "Ya ampun, kenapa dia lebih memilih membantu orang susah...?" Dia memasang wajah bingung, seperti mua Direktur Han sudah tobat dari mencelakai Neko.

Sementara Itu Kim masih di ranjang rumah sakit, duduk menatap jendela.

"(Aku akhirnya bisa menyelesaikan ini semua.... Akhirnya sekali.... Kini aku tahu, mungkin masa lalu setiap orang ada yang berbeda, ada juga yang sama.... Aku yakin, masa lalu adalah hal yang menentukan masa depan kita yang akan datang, tapi sekarang aku tak akan peduli dengan masalah apapun, aku benar benar bertemu dengan orang baik)" Kim tersenyum sendirian karena dia senang.

Lalu ada yang mengetuk pintu membuat nya menoleh ke pintu. "Kakak!!" Rupanya Chay, adik nya membawa buah, dia datang sendirian dan langsung mendekat memeluk kakak nya. "Huhu kakak, kupikir kau kenapa napa" Dia menangis.

"Jangan khawatir, aku baik baik saja, maaf aku tak bisa menjaga mu dan terluka begini"

"Hei, jangan mengatakan itu, lebih baik kakak berhenti mengatakan itu ya.... Aku yakin kakak bisa menghadapi masalah kedepan, aku memiliki kabar sangat baik soal nya" Kata Chay.

"Beritahu aku satu satu Chay" Kim menatap tak sabar.

"Hehe, hutang kita, semua hutang kita, telah di bayar oleh nya.... Oleh Nona itu, dia sangat baik... Hutang yang sangat banyak bahkan bank, rentenir dan yang lain nya dengan bunga tinggi, dia mampu membayar nya tanpa mengatakan sepatah katapun padaku" Kata Chay.

Kim terdiam. "(Astaga..... Sebenarnya seberapa baik gadis ini, aku benar benar harus bersyukur, akhirnya aku sudah tak terbebani lagi pikiran nya.... Sebaiknya aku harus berterima kasih padanya) Lalu, ada kabar buruk baik apa yang lain?" Kim menatap.

"Hehe, aku punya pasangan" Tatap Chay, seketika Kim tambah terkejut lagi. "(Rupanya benar, dia sudah punya lelaki?!!!!)" Kim langsung suram.

"Kakak.... Um... Maafkan aku jika kakak kecewa.... Aku hanya mencoba mencari seseorang yang dapat menggantikan mu agar kau tidak khawatir padaku nanti" Tatap Chay.

Tapi rupanya Kim tersenyum dan memeluk adik nya itu. "Ini baik baik saja, terima kasih..." Kata Kim. Chay tersenyum dan ikut memeluk kakak nya.

Dan begitulah kisah dari Kim yang benar benar memiliki banyak hambatan hingga menjadi pengawal yang sangat terpercaya. Sampai sekarang dia bahkan masih setia pada Neko tapi mau bagaimana lagi. Ini karena Yohan yang membuat nya mengingat kembali pada masa lalu.

--

---"(Huf...dia yang membuatku seperti ini)" Kim memegang kepalanya dengan menghela napas panjang. Dia sudah selesai memikirkan masa lalunya.

"[Tapi serius, jika aku tidak bertemu denganya saat itu, aku pasti sudah menjadi lelaki menyedihkan]" Kim terdiam dan tersenyum kecil sendiri.----)

Kembali ke masa yang sekarang, Kim berjalan menyeret mayat mayat yang berdarah di antara jalan becek itu dan membuang nya di lubang besar yang sama. Setelah itu ia menepuk tangan membersihkan diri dan menghela napas panjang.

Ia lalu mengusap keringat di dagunya. "(Rasanya sangat melelahkan harus membunuh mereka tanpa di lihat oleh Nona Akai sendiri... Sekarang bukan Akai nama nya, ini semua bukanlah hal yang harus di kenang juga)" Pikirnya dengan masih memikirkan Neko.

"(Tapi sudahlah, kisah ku bukan untuk di terangkan dan di buktikan menjadi bahwa dia pernah menjalin kisah begitu bersama ku, tapin kisah kita hanya sebatas aku membenci nya setelah itu aku harus menjadi asisten yang benar benar terpercaya)" Pikirnya sekali lagi sambil kembali menghela napas panjang.

"(Aku benar benar agak kecewa di sini, aku seharusnya tidak merekrut Yohan hanya karena aku harus melakukan tugas menjaga informasi milik Nona Neko dan sekarang aku masih ingat bagaimana dia mendapatkan ciuman itu... Bagaimana bisa itu di pikirkan, aku benar benar sangat merasa yakin bahwa dia menghianati ku, padahal aku yang menemani Nona Neko duluan tapi malah Yohan yang dapat itu duluan.... Sudahlah, aku juga tidak akan pantas jika bersama Nona Neko, tugas ku adalah menjaga nya hingga dia menemukan orang yang benar benar pantas untuk nya)"