webnovel

Chapter 147 (Flashback Kim)

Malam nya Jun berjalan di hotel dan di ikuti Kim dan Adik nya. Chay terus saja memasang wajah takut sambil memegang lengan Kim. "Kakak, apa ini akan baik baik saja, aku benar benar sangat takut" Tatapnya penuh gemetar.

Kim terdiam dan menghela napas panjang, dia merangkulnya dan memeluknya sambil berjalan. "Kau akan baik baik saja, aku sudah bilang padamu kan, ini semua akan baik baik saja"

"Tapi..."

"Sudahlah, jangan terlalu banyak berpikir tenangkan saja pikir mu, kau tak perlu memikirkan ini" Kata Kim membuat Chay terdiam dan berhenti berpikir buruk.

Lalu Jun berhenti di ruangan dan memberikan kartu ruangan itu. "Ini ruangan yang akan kalian tinggali, istirahat saja di sini hingga malam berakhir. Itu pesan dari Nona Neko" Kata Jun lalu Kim menerima kuncinya.

"Aku permisi dulu" Jun lalu berjalan pergi.

"Kakak, bukan kah ini terlalu mewah?" Chay menjadi ragu. Dia melihat sekitar, ruangan hotel yang mereka tempati itu memang benar benar sangat mewah.

"Tak apa masuklah dulu. Istirahat di sini" Kata Kim lalu mereka masuk.

"Ada dua ranjang" Chay menatap dua ranjang yang terpisah, hal itu membuat Kim terdiam.

"(Apa dia sengaja melakukan itu, benar benar sangat aneh, ala dia sengaja agar aku tidak seranjang dengan adik ku sendiri)"

"Kakak, kenapa? Kau berpikir sesuatu?" Chay menatap bingung melihat Kim yang melamun lalu Kim menggeleng tersadar.

"Tidak, tidak ada...." Kim menggeleng.

"Kau yakin? Kau banyak pikiran, kau bilang jangan memikirkan hal itu"

". .  . Haiz.... Itu untuk mu, jangan memikirkan hal apapun, sekarang kita harus mandi dan istirahat" Kata Kim lalu Chay mengangguk, setelah itu, Mereka membersihkan diri sebelum tidur.

--

"Kakak... Kenapa kita sampai seperti ini.... Kita bahkan di tolong oleh perempuan itu... Apa kakak tidak ada rasa pada nya?" Tatap Chay yang duduk di ranjang satunya karena di sana ada dua ranjang berbeda. Dia menatap Kim yang duduk bersandar di ranjang sementara dia sendiri terbaring tengkurap menatap Kim.

"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan Chay" Kim melirik nya.

"Dia perempuan yang baik menolong kita sampai memberikan hotel ini. Dan besok kakak akan bekerja padanya, mungkin jika kakak dapat memenangkan hatinya, kakak juga akan mendapatkan keuntungan pada nya" Tatap Chay yang menyarankan Kim untuk dekat dengan Neko supaya bisa mengelabuhi hatinya.

Tapi Kim berpikir lain. "Aku tidak akan berani melakukan itu, rasanya pasti akan sangat menyakitkan jika aku membohonginya, menurutku dia adalah gadis yang sadis dan tidak bisa memaafkan. Aku takut kau yang akan jadi incaran nya saat ini, jadi saat aku bekerja besok.. Aku harap kau bisa di sini tanpa memanggilku kakak Chay, fokuslah pada kuliahmu, kau harus menyelesaikan nya" Tatap Kim lalu Chay terdiam dan mengangguk.

"Baiklah, kalau begitu, selamat malam kakak" Chay terbaring dan menyelimuti dirinya mulai terbaring tidur sementara Kim masih terdiam ditempat nya, dia belum terbaring sama sekali.

"(Aku benar benar harus berpikir lebih soal ini, aku masih berpikir bahwa dia bisa saja sengaja melakukan hal ini, lebih baik aku tidak terlalu banyak memikirkan ini dan menerima saja)" Ia menggeleng mencoba melupakan pemikiran yang membuat nya pusing lalu terbaring tidur dengan lampu yang sudah mati membuat ruangan gelap.

Tapi ada hal lain yang sangat misterius, yakni sebuah kamera pendeteksi suara kecil yang ada di balik rak dekat obrolan mereka yang mengarah langsung di dengar oleh Neko lewat earphone yang ia pakai.

Mendengar perkataan Kim, ia menjadi tersenyum kecil. "(Begitu kah? Apa kau ingin mempermainkan aku juga? Kau tidak suka aku? tapi kau akan menyesal nantinya jika kau tidak suka aku)" Ia ada di sebuah meja kantor yang gelap.

Lalu ada yang membuka pintu membuat nya menoleh, terlihat tubuh wanita di sana, dilihat dari bawah hingga atas, itu adalah Seu.

Dia berjalan mendekat dan meletakan tangan nya di kursi Neko, mendekat dan mencium bibir Neko di sana. "Nona Neko, darah ku sudah siap untuk mu"

Hari esoknya Kim di hantar Jun ke sebuah kediaman besar, ia melihat sekitar tempat besar itu. "(Kenapa banyak sekali orang berbaju pengawal di sini... Setelan mereka memang terlihat rapi dengan jas hitam tapi tatapan mereka bahkan lebih mengerikan... Aku penasaran dengan nyali mereka?... Dan juga aku masih bingung dengan tempat ini)" Kim terdiam bingung melihat sekitar karena baru pertama kali masuk ke sana.

Mereka kemudian berhenti karena melihat Neko berdiri sendiri didepan menghadang mereka. Dengan Hyun yang ada di belakang Neko.

"Kau benar benar ingin kemari huh..." Tatap Neko dengan tatapan datar nya.

"Apa ini tempatmu? Kapan aku mulai bekerja padamu? Aku harus apa di sini? Kenapa kau tidak pernah memberi tahu ku tempat ini?" Tanya Kim.

"Satu satu jika bertanya, sebenarnya 4 hari lagi aku akan kembali ke korea dan tak akan kemari lagi dan kau tidak akan ikut denganku" Kata Neko.

Mendengar itu membuat Kim terkejut.

"Apa maksudmu, kau bilang aku akan bekerja padam-"

"Aku menariknya kembali. Selama aku pergi kau akan menjadi bawahan Direktur Han, meskipun aku tidak suka padanya" Neko menyela. Lalu berjalan pergi.

"Hei... Tunggu..." Kim akan mengejar tapi Jun menahan bahunya.

"Ikutlah denganku" Jun menatap datar lalu Kim menoleh pada Neko lagi yang berjalan pergi. Ia juga terdiam melihat ketika orang orang yang ada di sekitar langsung menunduk kan badan pada Neko yang berjalan di antara mereka. Sudah jelas mereka benar benar menghormati gadis itu.

"(Sebenar nya siapa dia?)" Pikir Kim, lalu ia

berpasrah dan mulai berjalan mengikuti Jun ke tujuannya.

Mereka sudah ada didepan apartemen besar. Kim menjadi bingung melihat sekitar apalagi dia hanya bisa melihat punggung besar Jun di depan nya karena dia dalam posisi mengikuti Jun.

"(Kenapa dia malah membawaku kemari, bukankah aku harus bekerja pada atasan nya itu, kenapa malah membawaku kemari?)" Kim masih memasang wajah bingung.

Lalu Jun berbicara sambil masih berjalan. "Di sini sudah ada 130 pengawal swasta yang selalu diambil oleh klien, selama menunggu, kau akan tinggal disini" Kata Jun.

"Tinggal di sini? Lalu bagaimana cara ku mengawasi dan menjaga gadis itu? Bukankah aku bekerja padanya?"

"Untuk sementara, kau ada di sini dulu, kau di sini juga termasuk sudah di bayar"

"Apa yang membayar ku bukan bosmu?" Kim menatap.

"Tidak, kau hanya disini, atasan ku tidak membayar mu, pemiliki tempat ini yang akan melakukan nya kecuali kau mekang di tugaskan, jika kau tidak di tugaskan, kau tidak akan di bayar sama sekali"

"Hah, kenapa? Kenapa aku tidak di bayar?! Bukankah aku termasuk bekerja menghabiskan waktu ku?? Dia bilang dia akan menjadikan ku pengawal nya? Kenapa malah mengirim ku ke tempat yang begini?!" Kim menatap masih belum percaya.

"Dengar ini kau lelaki menyedihkan, Boss memiliki pekerjaan yang sangat penting. Dia bukan siapa siapa dari darah nya. Memang nya dia bisa mampir di tempat besar ini karena dia adalah keturunan dari orang besar, tidak....Dia melakukan ini dengan usaha nya sendiri. Aku sebagai pengawal nya merupakan orang yang terpercaya dan kau tidak bisa langsung saja memprotes dirimu harus ikut padanya, dia butuh orang yang terpercaya untuk menjadi bawahan nya. Jadi di sini kau akan di latih menjadi pengawal yang terpercaya dan dapat menjaga sikap di kediaman besar ini" Kata Jun dengan tatapan yang sangat tegas membuat Kim terdiam tapi Kim tak mau kalah.

"Apa dia benar benar tak mau datang kemari?! Memang nya tempat apa ini?! Aku benar benar tidak mengerti" Dia menatap dengan tatapan yang kesal.

Lalu Jun menghela napas panjang dan berbalik. "Ikutlah dengan ku" Dia mulai berjalan, Kim terdiam hingga akhirnya dia mengikutinya.

Lalu mereka ada di sebuah ruangan kecil yang gelap, Jun menyalakan lampu dan terlihat ruangan yang sangat lengkap dengan sistem akses.

Komputer dan teknologi pembantu akses. "Ruangan ini adalah ruangan dimana kau bisa mencari informasi melalui siapa saja, jika informasi terbatas, kau harus mencari informasi sendiri dengan fisik mu, bukan pengetahuan mu" Kata Jun. Tapi Kim masih terdiam bingung.

Lalu Jun menjelaskan soal tempat itu. "Jika kau ingin bertanya sebenarnya tempat apa ini, tempat ini di sebut sebagai gedung pelatihan pengawalan, di sini, para pengawal yang sudah di pastikan kuat dalam menjalani fisik mereka akan menetap di sini. Selain diam menunggu perintah, mereka juga dapat menikmati kehidupan mereka di sini. Ada banyak lapangan latihan, makanan, pelayan dan semuanya yang siap melayani mereka, tapi sayang nya, jika mereka tidak di ambil untuk bertugas, mereka tak akan di bayar dan hanya menyisakan hidup mereka di sini.... Kau harus bisa menunjukan bahwa kemampuan mu melebihi rata rata agar klien mengambil mu untuk bertugas" Kata Jun.

"Tapi, bukankah aku harus bekerja pada atasan mu?"

"Kau bisa bekerja padanya kecuali kau bisa melatih fisik, mental dan juga pengetahuan kesetiaan mu" Kata Jun membuat Kim kembali terdiam.

"Dan satu hal lagi... Persiapkan dirimu menjadi pelayan disini, sebentar lagi keluarga Tuan Direktur Han akan datang" Kata Jun lalu ia berjalan pergi.

"(Pelayan?... Apa... Bukankah aku pengawal, kenapa pelayan??)" Kim menjadi kesal sendiri.

"(Kenapa aku harus begini... Padahal tujuan ku adalah menjadi bawahan gadis itu, rasanya benar benar sangat susah....Haiz....Ini juga demi Chay, semoga saja aku tidak di rendahkan hanya sebagai pelayan saja...Tetap saja aku kesal pada gadis itu)" Dia sangat kesal sampai mengepal kedua tangan nya.

Di saat itu juga, dia melihat ada kotak berwarna hitam garis merah, dia mengambilnya dan membukanya, seketika terkejut, karena itu memang baju pelayan dengan kartu dada nama milik nya. 'Kim Hyein'

"S... Sialan..."