webnovel

Chapter 143 (Flashback Kim)

"Jadi, apa kau suka- *gelato?" Tatap Direktur Han yang memulai pembicaraan dengan basa basi. Dalam perkataan itu, dia memperagakan menjilat es krim, sepertinya mengejek Neko menjadi murahan.

Neko hanya menatap dingin padanya. "(Seperti yang di kabarkan, terlalu mesum baginya pria tua).... Tidak Terima kasih, aku tidak suka hal yang seperti itu"

"Oh begitukah, kau masih bersih? Jika kau tidak bersih, aku bisa membayar mu untuk memberikan ku lidah ku itu... Tapi jika masih bersih pun tak apa, akan tambah enak" Kata Direktur Han dengan wajah yang begitu mesum membuat Neko semakin kesal.

Dua pengawalnya yang ada di belakang nya berdiri itu menjadi saling menatap khawatir.

"(Sekali lagi, basa basi bangsat! Lebih baik aku langsung bicara intinya) Karena kita sama sama menunggu lama. Ada beberapa hal yang sedikit menghambat ku untuk kemari dan baru hari ini sehingga aku agak tak punya waktu untuk melihat pernyataan perusahaan"

"Ah soal tadi itu ya, rupanya kau bisa menghindari penembak jitu ku, sekarang kau membunuhnya, kau mungkin harus menggantikan nya" Tatap Direktur Han.

". . . Aku akan melakukan nya ketika kita selesai membahas inti dari pertemuan ini" Neko hanya ingin langsung intinya.

"(Gadis ini, di ajak basa basi saja tidak mau, benar benar menjengkelkan) Seberapa senang kau melihat keuntungan sebesar itu?" Tanya Direktur Han.

"Sebelumnya aku tidak tahu apa yang akan kita bahas" Tatap Neko.

"Ah, aku dan atasan mu sudah sepakat akan memperluas maupun membangun kasino yang baru, apa kau setuju, kau pastinya senang dan sangat gembira karena keuntungan besar nya"

"(Jadi, ini soal kasino lagi) . . . Aku hanya orang dari sindikat, bukan aku yang merasa senang ataupun kecewa. Tapi, kasino semakin untung setiap tahun sungguh besar hingga mengundang keserakahan orang untuk mulai berbuat curang. Apa kau setuju" Kata Neko yang meminta sesuatu dengan isyarat tangan nya pada Hyun yang ada di belakang.

Lalu Hyun tadi memberikan pistol, hal itu membuat bagian bawah pihak Direktur Han mengeluarkan pistol mereka juga dan menodongkan ya pada Neko. "Tenang, tenang dulu" Kata Direktur Han.

Neko masih dengan tatapannya, ia dari awal memang tak bermaksud menembak, ia sekarang meletakan pistolnya di meja, pihak bawah Direktur mulai tenang dan menyimpan kembali senjata mereka.

"Tenang dulu, sebenarnya aku sudah berbisnis lama dengan seseorang, dia bukan dari organisasi maupun sindikat manapun dan selama ini, dia tak pernah bersikap tidak sopan padaku... Padaku!" Direktur menatap sedikit kesal ke Neko.

". . . Orang orang bilang, aku lebih dari pemikiran mu" Neko mengambil pistolnya dan menembak salah satu asisten Direktur Han hingga mati di tempat, seketika semua bawahan Direktur Han kembali menodongkan pistol sementara Direktur Han hanya terdiam.

"Kita telah di kelabuhi, dia tidak mungkin bisa sukses tanpa jasa orang orang ku, semoga saja ini kasus yang terakhir" Neko berdiri dari duduknya dan menambah perkataanya. "Penghianat harus mati. Apalagi, orang yang berusaha untuk membunuh ku"

Lalu Direktur Han tersenyum kecil. "Kita akan melakukan bisnis besar Nona Neko.... (Kau benar benar memilih jalan kekerasan)"

"Ada apa dengan senyum itu!? Aku meminta permintaan maaf dari mu karena kau sudah mencoba mengirim penembak untuk menyerang ku dengan bawahan baru ku, kau membuat bawahan baru ku itu kabur ketakutan" Neko menatap tajam sekaligus kesal sambil mendobrak meja di depan Direktur.

"Nona Neko, maafkan aku, aku hanya membawa uji coba bahwa apa yang dikatakan ketua sindikat soal kau itu hebat memang lah benar, soal bawahan, untuk apa pusing, aku masih punya stok di pelatihan pengawalan, tinggal ambil saja semuanya... Anda tahu kan tempat nya" Tatap Direktur Han.

". . . Pengawal bukan sembarang orang yang terlatih setelah itu bisa, pengawal adalah seseorang yang kuat dari lahir dan terpaksa menjadi penjahat" Balas Neko dengan kasar lalu ia berjalan pergi, tapi di sini Direktur Han masih tersenyum kecil melihat nya pergi.

Setelah perbincangan itu Neko kembali pulang dengan 2 asistenya tadi yang mengendarai mobil untuknya. Dia sendiri tampak terdiam memikirkan sesuatu.

"(Untuk melakukan bisnis itu memang agak susah jika dia terus cerewet mengatakan seseorang yang berbeda dariku)" Neko menjadi terdiam dingin di bangku tengah.

"Bos" Hyun memanggil membuat Neko menoleh padanya.

"Bos, ketua sindikat mengirim sesuatu untuk anda, baru saja kami terima pukul 8 malam" Hyun mengambil sesuatu dari kantung nya dan memberikan kotak kecil hitam pada Neko yang menerima nya dan membukanya.

Itu adalah gelang berlian yang sangat cantik, berwarna putih, dengan satu satunya biji berlian asli berwarna merah.

". .  . Buang saja" Neko tampak tidak menyukai nya membuat Hyun terkejut.

"Tapi, itu dari Ketua sindikat, anda harus memakai nya"

"Untuk apa aku memakai nya, memang nya dia bilang apa soal gelang ini?"

". . . Beliau bilang, gelang itu seharga 111 juta won Korea"

"Ck, ck, ck.... Menghabiskan uang hanya untuk ini" Neko menggeleng.

"Itu adalah. . . Gaji anda yang di potong selama 9 bulan" Tambah Hyun seketika Neko terpaku.

". . . Apa!! Dia memotong gaji ku hanya untuk gelang kecil yang berharga jutaan!! Lebih baik dia memberikan ku uang!!" Ia berteriak membuat Hyun dan Jun gemetar mendengar itu.

"Bos, ketua juga bilang bahwa uang yang tergantikan itu, adalah uang terpaksa karena gelang itu di beli dari kepengurusan ilegal, jika di jual di pasaran, harga nya lebih mahal dari 111 Juta won" Kata Jun.

Neko kemudian terdiam, lalu menghela napas panjang. "Baiklah, aku akan memakai nya" Neko memakai nya di lengan kirinya, tampak sangat cantik jika dia menggunakan perhiasan seperti itu.

"Bagaimana menurut kalian?" Neko menunjukan nya.

"Sangat cantik Bos, anda cocok memakai nya" Mereka ikut senang melihat nya.

"Ck, tapi tetap saja aku tidak menyukai nya, aku akan menjual nya saja..."

"E... Tapi, bagaimana jika ketua bertanya keberadaan gelang itu?"

"Tak peduli, ini salahnya dia karena memoting gaji ku" Balas Neko dengan tatapan kesal.

Tapi 2 asistenya itu tiba tiba saja melihat dari kaca samping mobil ada 4 orang pemotor besar telah membuntuti mereka.

Mereka berdua menjadi terkejut. "Sialan!!"

"Kita dibuntuti" Jun yang mengemudi menjadi menginjak dalam gas nya hingga kecepatan penuh membuat Neko agak terdorong ke belakang.

Karena yang mengemudi Jun, Hyun yang menatap jalan, ia melihat jalan kecil. "Cepat, lewat sana, aku akan membawa Boss, kita butuh bantuan" Kata Hyun

Lalu mobil melaju cepat dan berbelok, berhenti didepan gang dan Hyun tadi membuka pintu Neko. "Bos, kita tak ada pilihan, mari ikut aku" Dia mengulur tangan.

"Apa yang terjadi?" Neko menatap masih belum keluar.

"Anda dalam bahaya, ada yang membuntuti...."

"Cih, ini pasti Direktur Han" Neko kesal dan menerima yangan Hyun yang langsung membawanya bersembunyi.

"Hei, kau tak bisa pelan pelan!" Neko tertarik tubuhnya dengan lari kecil.

"Maafkan aku Bos, tapi kita tak punya banyak waktu" Hyun berhenti dan langsung menarik Neko membuat Neko tertarik dan tubuhnya di bawa Hyun, dengan kata lain, Hyun menggendong nya di dada.

Neko melihat ke belakang di antara Hyun berlari, di belakang, mobil yang di kendarai Jun melaju cepat dan di kejar oleh pemotor itu.

Lalu mereka berdua bersembunyi di dekat gang itu dengan Hyun yang sedia menembak jika ada penyerangan tiba tiba di dekat mereka. Lalu mobil yang masih di kendarai Jun tadi melaju meninggalkan mereka. 4 pemotor tadi sempat berhenti di persembunyian mereka, tapi akhirnya 4 pemotor itu meninggalkan mereka.

"Bos lewat sini" Hyun menarik tangan nya tapi Neko berhenti membuat nya bingung.

"Aku lebih suka jika kau melawan nya, apa kau tidak niat untuk menjagaku, jangan melarikan diri begini" Tatap Neko.

"Bukan begitu maksudku Bos, mereka terlalu banyak" Hyun membalas.

Tapi mereka kembali terserang karena pembuntut tadi menemukan dan menembaki mereka.

Membuat mereka bersembunyi tapi 4 pemotor tadi masih menembaki tempat mereka.

"Kita butuh bantuan" Hyun berbicara dengan alat pendengar untuk ke bawahan lain, sementara Neko mengambil pistol bawahnya itu dan muncul dari tempat sembunyi menembaki musuh membuat Hyun terkejut.

Untuk sebentar mereka tumbang dan disaat itu juga peluru Neko habis.

"Cih..." Ia melempar padanya dan berjalan pergi.

"Hah Bos... Tunggu sebentar" Dia mengejar tapi ia berhenti karena kehilangan Neko yang sudah lari duluan. Ia akan mencari tapi siapa sangka bantuan musuh datang menyerangnya di tempat. "(Sialan.... Bos akan dalam bahaya!!)" Dia menjadi memasang wajah kesal karena ia kehilangan Neko yang sudah berlari duluan.

Sementara itu Neko berjalan lelah dengan napas berat, dia sudah berlari sangat jauh hingga saat ini ada di jalan belakang sebuah bar kecil.

"(Ini melelahkan)" Ia menatap sekitar yang sepi tak ada apapun. Lalu nelihat bar itu dan berwajah bingung.

"(Ini bagian belakang bar, apa bar ini bisa menarik perhatian di sini...)" Ia bingung sampai sampai lupa bahwa ia masih dalam bahaya.

Tapi tiba tiba musuh datang menemukannya dan langsung mengepungnya.

"(Ini sialan)" Dia tersenyum kecil antara panik dan mencoba tenang.

"Gadis manis, kita tidak akan melukai mu jika kau patuh"

"Ya, kemarilah dan berhenti bermain seperti ini" Mereka menatap merayu Neko yang berwajah kesal. Dia langsung mengatakan sesuatu. "Sialan!!"

"Cih, Tangkap dia..." Kata mereka saat satu dari mereka akan menangkap Neko, ada seseorang menendang orang itu hingga terpental.

Neko melihat menjadi terdiam lalu menoleh dan mengetahui bahwa itu adalah Kim, Kim juga menyerang mereka.

Rupanya memang Kim, dia tampak berdiri dengan tatapan serius, pakaian nya benar benar aneh. Dia hanya memakai kaus putih penuh keringat dan rambut yang berantakan tapi kekuatan nya untuk bertarung benar benar kuat.

"Jangan ganggu..." Mereka menyerang bersamaan, tapi siapa sangka Kim membasmi mereka semua hingga tumbang dan jatuh.

Setelah selesai, ia menoleh ke Neko yang terdiam menatapnya.