webnovel

Chapter 14 (My Model)

Neko pergi ke gedung organisasi nya, dia membuka pintu ruangan kantor pribadi milik Ketua wanita itu. Tepatnya ketua sindikat itu.

Ia menoleh dari berdirinya membelakangi Neko, dia tadi menatap jendela dan melirik melihat Neko.

"Kau terlihat penuh beban" Kata Neko sambil berjalan ke dalam.

"Haa... Bagaimana bisa aku terlihat seperti ini, ini juga karena masalah mu, kau melakukan pekerjaan mu tidak sempurna... Itu berpengaruh pada organisasi ini dan terpaksa aku harus mengurus nya dua kali" Ketua wanita memegang kening nya dengan banyak pikiran.

"(Lagi lagi, menyalahkan ku lagi.... Apakah hanya ada sebuah kesalahan yang ada dalam pekerjaan ku.. Tentu saja, pekerjaan ku juga termasuk ke dalam kesalahan yang jahat) Kau harus sedikit menghibur diri mu, mungkin dilayani banyak wanita.."

"Kau pikir aku seperti mu? Hanya menggigit leher semua wanita yang kau anggap pemuas darah?" Dia melirik Neko dengan tatapan kesal.

"Kau harus menerima nya... Chairwoman..."

"Tidak bisa, Aku tidak akan menerimanya" Kata ketua dengan tegasnya.

"Baiklah, bagaimana dengan peliharaan, Kau suka hewan" Neko menatap sambil berdiri di belakangnya.

"Tidak, Aku tidak suka" Ketua membalas dengan cuek.

"[Wanita ini...] Serigala sangat lucu, kalau tidak macan saja"

". . . Sejak kapan kau pikir hewan hewan seperti itu lucu"

". . . [Kenapa kita jadi membahas hewan..??]" Neko terdiam bingung.

"Kalau begitu carikan aku anjing yang galak" Kata Ketua.

Lalu Ia berjalan pergi meninggalkanya. Neko terdiam di tinggal di kantor ketua wanita itu.

"(Dia penuh banyak pikiran dan dia menyalahkan ku, dia juga berpikir hewan buas itu tidak lucu lalu kenapa malah memilih anjing galak... Apakah itu memang pemikiran kosong nya atau apa?)" Ia terdiam, lalu berjalan keluar juga, ia berniat akan ke mobilnya untuk pergi dari gedung organisasi itu.

"[Anjing katanya...]" Neko masih berpikir sambil berjalan menuju mobil yang telah di buka oleh Jun.

Tiba tiba ada orang berteriak. "Awas..."

Neko menoleh karena teriakan tadi dan seketika ia digigit oleh seekor anjing ganas di bahu kirinya. "Ugh..."

"Boss..!!" Jun terkejut, dia datang kebetulan dan mencoba melepas anjing itu. Tapi semakin diancam untuk melepas, anjing itu malah semakin menggigit membuat bahu Neko berdarah.

Wajah Neko benar benar tak tertahankan.

"Hei, kau anjing! lepaskan boss" Hyun akan memukul menggunakan tongkat.

"Tunggu..." Kata Neko seketika Hyun menghentikan Dirinya. "(Dia akan menggigit ku dengan dalam... Jika dia memukul)"

"Grr..." Anjing itu menatap Neko dengan garangnya.

Jun dan Hyun yang melihat darah Neko mengalir terus menerus menjadi khawatir. "Boss, ini hanya satu satunya cara!" Hingga Hyun akhirnya memukul anjing itu hingga dia menekan gigitan itu.

"Ack!" Neko terkejut, gigitan nya benar benar dalam tapi anjing itu melepaskan gigitanya.

"Apa yang..." Neko terkejut, Jun segera menahan bahu Neko dengan tanganya.

"Apa yang kau lakukan!!" Neko menatap kesal Hyun karena telah memukul anjing itu tanpa izin darinya.

"Boss, Anda sudah terluka parah..." Kata Hyun.

"Gr...Woof woof..." Anjing itu masih bisa berdiri dan menggonggong pada mereka.

"Ikat dia, bawa pulang" Kata Neko seketika Hyun dan Jun terkejut.

--

"Woof, woof....Grrr..." Anjing itu terus menggonggong dihalaman rumah. Lalu Neko datang menatapnya dengan dingin.

Dia menggunakan kemeja yang menutupi punggung nya saja karena lengan nya terperban, dia terlihat hanya memakai bra yang menutupi dada nya saja.

"Anjing jenis apa dia?"

"Anjing jenis belgian malinois yang digunakan kepolisian, mungkin Anjing ini terlepas dari kepolisian. Kita harus segera mengembalikanya Bos" Kata Jun.

"Sepertinya kau salah" Neko menyela membuat Jun bingung.

"[Aku masih ingat bagaimana orang itu berteriak padaku]" Neko mengingat kembali, saat ia menoleh dari terkaman Anjing itu, ada Wanita yang sengaja melepas anjing nya dari sebuah kurungan besi, dan wanita itu adalah Suzune dengan dibantu banyak penjaga.

"[Wanita itu benar benar ingin membunuhku]" Ia berjalan pergi.

"B... Bos, bagaimana dengan anjingnya.."

"Biarkan saja"

"Bi-biarkan.." Jun terkaku. Neko benar benar membiarkan anjing itu menggonggong terus di halaman rumah nya.

--

"Kau beruntung Neko, ini hanya luka gigitan" Kata Kikiyo yang membalut lukanya. Setelah melihat anjing tadi, Neko memutuskan ke klinik Kikiyo.

"Huh, gigitan saja katamu?"

"Ya, ini lebih baik dari pada rabies, Anjing itu tak memiliki penyakit apapun, sehat dan tidak memiliki penyakit, aku tidak tahu anjing dari mana itu, hanya orang yang tidak sayang uang yang membelinya"

". . . " Neko masih belum paham dengan terdiam.

Lalu Ia melihat anjing Kikiyo yang duduk manis di tempat agak jauh dari mereka. Ingat anjing yang waktu itu pernah menjilat tangan Neko ketika Neko terlihat pertama kali bangun di klinik Kikiyo.

Sepertinya dia memang menemani Kikiyo di klinik itu, sebagai teman yang menemani pekerjaan di klinik.

Pekerjaan Kikiyo tentu saja mengobati orang orang dari sindikat bukan umum, jadi dia sudah terhubung dalam sindikat organisasi karena itulah dia tampak menggunakan nada berani pada Neko itu karena mereka menjalin hubungan yang baik dalam keuangan.

Anjing manis itu nampak memasang wajah penurut dengan tatapan memelas ke Neko yang terdiam dingin.

"(Harus kah aku tertarik untuk memberikannya?)" Neko memikirkan anjing garang tadi, ia juga ingat perkataan Ketua soal dia ingin anjing galak. Kebetulan sekali Neko bertemu anjing itu.

"Kau harus membawanya ke dokter hewan" Kikiyo menatap sambil menulis obat di mejanya.

"[Akan kuminta mereka]" Neko mengeluarkan ponsel dan menghubungi Jun. Sambil menunggu Jun mengangkat telepon, Ia berjalan ke Anjing itu dan menatapnya dengan datar. Tapi tatapan Anjing itu malah berkebalikan. Dia menatap manis ke Neko.

"Bos, apa ada sesuatu?" Jun telah mengangkat ponselnya.

"Kalian, bawa anjing itu ke dokter hewan..."

"Tapi boss, anjing itu terlalu galak dan gampang menggigit" Balas Jun.

"Huh? apa maksudnya, kenapa kalian payah huh... LAKUKAN SAJA PERINTAHKU!!" Neko berteriak lalu menutup telepon.

Setelah itu entah kenapa Dia membawa anjing itu dan berjalan akan pergi. Kikiyo yang terkejut jelas mengejarnya. "Hei, apa yang Kau lakukan?" Dia terkejut apalagi Neko membawanya dengan satu tangan nya meremas kulit anjing bagian leher belakang nya itu.

"Aku hanya akan memberikan anjing ini pada Chairwoman"

"Hei... Tunggu, Dia tak akan suka dengan anjing manis, bukankah anjingmu itu terlihat bagus untuk di berikan padanya" Kata Kikiyo.

Lalu Neko terdiam berpikir. ". . . Dia hanya aku bawa pulang"

"Kenapa kau membawa pulang anjing itu?" Kikiyo Menatap.

"Hmp... Ada 2 hal yang membuatku membawanya [Pertama Aku mungkin benar akan memberikanya pada Chairwoman atau kedua Aku akan memasukan ini kedalam kamar wanita itu..... Dia akan rasakan akibatnya]" Neko berbatin dengan hati yang berubah dendam. Bahkan Kikiyo juga terkejut merasakan auranya.

Selanjutnya terlihat Neko menunggu sesuatu di pinggir jalan. "Cih... Kenapa Mereka tidak menjemputku, apakah mereka belum selesai memeriksa Anjing itu" Ia kesal sendiri. lalu melihat ada sebuah bus berhenti jadi Ia naik saja.

Di dalam bus benar benar aneh. Semua orang menatap ke arah Neko yang duduk di salah satu bangku, bangku bus itu juga tidak ramai, bahkan sang supir dari tadi terus menatap Neko dari kaca tengah.

"(Sialan, apa aku memang benar benar terlalu mencolok di sini....)"

Neko berhenti di tempat Dokter hewan. Ia bahkan masuk disana dan melihat Jun dan Hyun yang kewalahan menjaga anjing itu agar tetap tenang dan tidak membuat kegaduhan.

Mereka kebetulan menoleh pada seseorang yang datang dan kemudian, mereka terkejut melihat bahwa Neko yang datang menghampiri. "Bo, bos, kapan Anda kemari?" Mereka terkejut.

Saat anjing itu menoleh dia langsung berlari menerkam Neko yang berdiri biasa saja, Jun dan Hyun menarik tali leher anjing itu dengan kuat untuk menahanya.

"Kenapa kalian lama" Neko menatap dingin.

Tiba tiba ada suara gaduh di dalam ruangan pemeriksaan. Bahkan suaranya sangat keras.

"Bo, bos...Sepertinya yang didalam terlalu lama" Kata Hyun. Tanpa basa basi Neko berjalan masuk ke ruangan itu dan melihat seekor kucing yang mengamuk di atas meja pemeriksaan. Semua Dokter menjauh takut karenanya.

"Gr....ng..." Kucing itu menjadi sangat garang. Neko berjalan mendekat tapi seorang Pria menahan tanganya.

"Jangan, kau akan terluka..." Kata Dia. Salah satu Dokter membawa alat pelindung mencoba mengambilnya tapi tak lama kucing itu menyerangnya hingga dia harus berlari menyelamatkan diri.

"Dia terlalu ganas, cepat panggil petugas hewan" Kata salah satu Dokter. Tapi Neko mendekat ke kucing itu yang ada di meja. Awalnya kucing itu menatap waspada padanya. Seketika kucing itu mengangkat tanganya dan mencakarnya, semua nya terkejut tapi mereka melihat bahwa kucing itu menghentikan cakaran nya didepan tangan Neko yang diulur padanya.

"Mng..." Dia menurunkan cakarnya dan mengendus tangan Neko. Semuanya terdiam menyaksikan termasuk yang di luar.

"Miaw....wrll.." Kucing itu mendadak menjadi tenang dan menjilati tangan Neko.

"Apa..." Semuanya terkejut.

"Dia menderita strees, penyebab streesnya adalah selalu dibawa ke ruangan ini, ruangan paling menakutkan untuknya, kucing harus diusahakan melupakan ruangan ini dengan menunggunya lupa bertahun tahun bukan berminggu minggu selalu di bawa kemari" Kata Neko.

"Aku tidak percaya ini, Kau telah menaklukanya" Kata semua orang lalu Neko berjalan pergi.

"Miaw... Miaw" Kucing itu melompat turun dari meja mengejarnya, tapi Pria yang menahan tangan Neko waktu awal tadi menangkap kucingnya.

"Miaw... Miaw... Miaw" Kucing itu berteriak seperti memanggil Neko yang berjalan menatap kedua pengawal nya.

"Pulang sekarang" Kata Neko.

"Ta, tapi bos, bagaimana dengan ini" 2 Penjaganya menunjuk anjingnya yang dari tadi akan menggigit Neko.

Neko menoleh padanya dan menatap dengan mata merahnya membuat anjing itu terkaku.

Hyun dan Jun terdiam melihatnya lalu mencoba menyentuh anjing itu. Saat disentuh anjing itu mendadak jatuh ke bawah, mereka berdua benar benar terkejut. Dia seperti berlutut dan kecewa, seperti seorang anjing yang baru saja di marahi majikan nya padahal Neko hanya melemparkan tatapan tajam.