webnovel

Chapter 133 (Trusted Guard)

"Wah... Kupikir sudah mati ternyata memang benar soal legenda itu. Gadis dingin tak akan pernah mati... Untungnya Aku tahu tempat pertama yang akan kudatangi dan ini benar, kau ada disini aku pas sekali bukan. (Gadis ini bahkan tidak bertambah buruk, dia malah semakin kelihatan bagus di tempat ini... Sepertinya ketua sindikat benar, Neko memang cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Aku jadi semakin tertarik padanya)" Kata Beum sambil menjilat bibirnya sendiri yang mendekat ke Neko yang hanya diam memasang wajah tanpa takutnya itu.

"(Si brengsek ini benar benar datang lagi. Kupikir dia mau apa setelah mencoba membunuhku saat itu, tak hanya mencoba membunuh tapi juga menyiksaku, dia lah yang membuat ku kehilangan satu gigi untuk menggigit darah)" Neko menjadi menatap kesal.

Beum terus menatap nya dengan senyuman seringai nya. "Kau sama sekali tak bisa memuaskan rasa membunuhku Neko, atau bisa kupanggil Luna, Aku akan membuatmu menderita lagi" Beum melangkah mendekat dan berbisik perlahan, namun tiba tiba Neko menampar wajahnya sangat keras membuat Beum terkaku.

Tamparan tiba tiba itu membuat Beum terdiam merasakan pipi nya yang merah.

"Dimana harga dirimu Tuan Viktor, Aku sudah tak punya apa apa dan kau ingin memeras hartaku lagi, memangnya apa yang mau kau rebut lagi?" Kata Neko dengan tatapan tidak takutnya meski didalam hatinya mengatakan yang sebaliknya.

Beum masih terdiam sebentar, mengangkat kepala nya dengan tatapan tajam. "Aku memang sudah merebut semuanya, tapi Aku belum merebutmu, jika dipikir pikir kau lebih cantik dan putih dari sekian wanita yang kutemui" Beum membalas sambil mengusap pipi Neko.

Yohan yang mendengar itu tentu saja kesal, dia masih ada di tempat nya, karena mendengar itu, dia mengepal tangan dan langsung berlari keluar.

"Hei" Kim terkejut, dia lengah dan membuat nya melepaskan Yohan yang akan menyeranb secara gegabah.

"Kau... Jangan coba coba menyentuhnya!" Yohan melompat membuat Beum menengadah dan saat itulah Yohan memukulnya hingga terpental.

"Uhk...." Beum menjadi tergling guling. Semua bawahan nya terkejut melihat nya.

"Yohan..?!" Neko menjadi terkejut karena Yohan datang tiba tiba seperti itu.

"Jangankan untuk mendapatkanya, aku tak akan membiarkanmu membawanya pergi!" Kata Yohan dengan tatapan tanpa takutnya.

"Cih... Sungguh, Kau punya penjaga baru!" Beum berdiri dan menatap sambil mengusap wajah nya dari darah dan menyisakan bekasan memar.

"Dia bukan penjagaku" Neko langsung membalas, seketika Yohan terkejut. "[Apa-apa yang dikatakan Nuna tadi, bukan penjaganya, apa aku hanya dianggap angin.... Ternyata benar, aku termasuk salah satu dari mereka yang di anggap angin oleh nya... Sepertinya berhenti saja berharap]" Ia terdiam dengan hati yang hancur.

"Tapi dia adalah milikku.." Kata Neko yang seketika menarik kerah baju Yohan dan mencium bibir sampingnya, Yohan terkejut apalagi Beum yang melihatnya. Hal itu memang membuat semua nya terpaku karena Yohan yang tidak memiliki urusan apa apa dalam masalah itu menjadi mendapatkan belaan dari Neko.

Lalu Neko menatap dingin Yohan yang masih terkaku. Ia menatap sambil melepas kecupan itu, bahkan Yohan masih tak percaya dengan apa yang terjadi, berharap Beum akan kesal dengan pemandangan itu, tapi sepertinya malah sebalik nya.

"Hm...ha-ha-hahahaha..." Tiba tiba Beum tertawa kecang. "Hahaha ini lucu, Kau malah menjadi gadis murahan.."

Yohan yang mendengar itupun juga ingin membela. "Jangan bicara begitu, Luna memanglah milikku!!" Ia menatap dingin sambil memeluk Neko yang menjadi terkejut. Beum terdiam sambil mengepal tanganya kesal.

"Cih... Jangan sentuh dia kau bajingan!! Kau itu siapa!! Kau bukan siapa siapa di sini!!" Beum mulai kesal dan tertelan amarah.

"Aku akan menjaga nya!! Aku akan menjaga nya hingga dia menemukan orang yang pantas untuk nya, dan juga menjauhkan orang seperti mu, aku berjanji akan melakukan itu!!" Balas Yohan.

Neko yang mendengar itu menjadi terdiam. Perkataan Yohan membuat hati nya agak terbuka, Yohan di samping nya bukan untuk mendapatkan nya, melainkan mencari seseorang yang cocok untuk nya hingga waktu nya tiba, dia akan berhenti untuk melindungi maupun berdiri di samping nya.

"Cih, mau apa menjaga nya!! Dia itu susah di mengerti, amarah yang tak ada waktu, tak bisa di ajak bicara dan yang penting, dia tidak tahu caranya bercinta" Beum menatap meremehkan.

Neko yang di tambah mendengar itu menjadi menundukan wajah nya menganggap perkataan Beum memang lah benar, sangat benar.

Yohan menjadi tambah kesal. "Kau hanyalah seseorang yang mendapat semua keinginan mh dengan merebut segala nya dari nya, ketika sudah mendapatkan semuanya, kau merasa belum cukup dan sekarang dengan tanpa sopan mengatakan kau butuh tubuh nya juga, sekalian saja jadikan dia penghasil uang mu jika kau terus memeras nya begitu" Kata Yohan, hal itu membuat Beum menjadi kesal sekaligus marah.

"Memang nya kau tahu dia siapa?" Tatap Beum.

Yohan menjadi membalas dengan tatapan masih serius nya. "Dia Luna, Amai, Akai, dan Neko"

". . . Cih... (Bagaimana bisa orang sepertinya tahu banyak nama milik nya, awas saja, aku akan membunuhnya) Kau mungkin sudah bisa terhindar dari ini semua, tapi, kau mungkin tidak tahu apa yang terjadi pada ketua sindikat, dia benar benar menyerahkan tempat nya padaku.... Aku tak akan sungkan sungkan membunuhmu lagi Neko" Kata Beum lalu Dia berjalan pergi di ikuti semua orangnya. Untung nya mereka benar benar sudah pergi.

Suasana kembali terdiam, Neko tiba tiba melepas pelukan Yohan itu.

"Yo- Yohan, dari mana kau tahu namaku?" Neko menatap tak percaya.

"Em... Aku hanya mendengar dia bicara saja, yang penting apa Nuna baik baik saja" Yohan mendekat mengusap pipi Neko. Mengusap dengan lembut membuat Neko terdiam.

"(Aku tidak mengerti dengan apa yang terjadi, di karenakan hanyalah Yohan yang tahu dan membela ku, sekarang Beum juga akan tahu bahwa Yohan harus di buru juga, padahal aku meminta Kim untuk menjaga Yohan agar tidak terlihat oleh Beum, jika begini caranya, tak hanya aku, dia yang payah dalam bersembunyi tak akan selamat dari Beum) Sekarang, kau benar benar terancam bahaya" Kata Neko membuat Yohan terdiam.

"Apa maksudmu, Nuna?"

". . . Seharusnya kau tak perlu muncul, sekarang dia akan memburu mu juga, bagaimana jika dia membunuh mu?"

"Kenapa yang khawatir malah kau, bukankah itu tugas ku jika harus mati dan yang selamat adalah kau, jangan khawatir, aku bisa bertarung"

"Memang nya siapa kau bisa bertarung dalam urusan ini, kau tidak tercap dalam apapun, kau hanyalah warga sipil" Kata Neko membuat Yohan kembali terdiam. "(Dia berpikir begitu karena dia belum mengatahui segala nya, harus kah aku memberitahu nya bahwa aku memiliki tugas untuk menjadi mata mata nya, aku dari organisasi yang lebih tinggi dari viktor, pasti nya dia juga tidak akan percaya, tapi untuk sementara ini, biarkan dia berpikir bahwa aku bukan siapa siapa dan tak akan bisa melakukan yang terbaik)"

"Jika dia datang lagi, ini akan menimbulkan masalah" Kata Neko.

Yohan masuh terdiam hingga dia melemparkan pertanyaan. "Sebenarnya, kenapa Tuan Viktor seperti mengenalmu?"

". . . Tak ada apa apa, hanya masalah bisnis, sebaiknya kita pulang" Neko berjalan duluan.

"Eh...Tapi- bagaimana jika Dia akan menangkapmu lagi?"

"Tak ada yang harus dikawatirkan" Balas Neko, hal itu membuat Yohan terdiam, dia menjadi agak kecewa.

"(Lagi lagi, dia membiarkan ku untuk tidak mengetahui hal ini layak nya aku bukan siapa siapa dan ini juga pastinya bukan menjadi urusan ku)"

Sementara itu, Kim masih di dalam kargo, dia menghela napas panjang pasrah. "(Jika ini soal kepengurusan pengawalan, Nona Neko memang memilih yang terpercaya.... Dia tidak mungkin tahu akan hal yang benar atau tidak karena dia sudah terbiasa mendapatkan informasi secara cuma cuma)"

--

"Apa ada masalah?" Kim menatap Neko yang terdiam di apartemennya. Sementara Yohan sudah kembali pulang ke rumahnya jadi dia tak ada di tempat Neko.

"Apa yang Kau pikirkan tentang wajah ku yang terlihat" Tatap Neko dengan tatapan agak kosong nya pada Kim.

"Seperti nya memikirkan sesuatu yang sudah tidak ada" Balas Kim.

",. . . Dimana Chairwoman sekarang?" Kata Neko. Lalu Kim terdiam dan menghela napas.

". . . Dari awal kau ingin bebas darinya dan sekarang kau malah mencarinya, Chairwoman sudah tiada 2 tahun yang lalu aku sudah memberitahumu beberapa kali bukan.... Tuan Viktor membunuhnya sendiri dengan menodong kan pistol padanya lalu menembak nya"

"Yeah-Tapi aku masih merasa dia masih hidup, saat dia muncul nanti aku takut akan diberi tugas lagi" Neko menatap jendela dengan rasa cemas.

"(Dia sudah kemari.... Dia sudah kemari dan waktunya tinggal sedikit saja, jika Beum kemari untuk mengincar ku, tak hanya aku, semua nya juga, di tambah lagi dia membunuh Chairwoman... Ini benar benar sangat menjengkelkan, begitu membuat ku kesal!!)"

"Nona Neko" Panggil Kim lalu Neko menoleh menunggunya bicara.

"Apa kau ingin tahu soal Yohan?" Tatap Kim.

"Memang nya apa yang spesial darinya?"

"Huh kau bertanya itu setelah kau mencium bibirnya di depan Tuan Viktor sendiri?" Kim menatap depresi dan agak iri.

"Oh itu tadi hanya semata saja untuk mengelabuhi Viktor, tapi dia malah tertawa, ujung nya yang membuat nya kesal adalah perkataan Yohan yang membela ku"

"Lalu kenapa Yohan tahu nama mu?" Kata Kim seketika Neko terdiam menutup mulut. Dia baru sadar akan sesuatu lalu menoleh ke Kim. "Cari tahu siapa itu Yohan dan apa tujuan nya untuk kemari"

"Anda berpikir dia apa?"

"Dia pernah membahas soal jika aku di hianati dari seseorang, pastinya pertanyaan itu akan mengarah langsung padanya"

"Ya, tapi bagaimana jika dia adalah utusan sindikat Rusia itu?" Kata Kim seketika Neko kembali terdiam tak berkutik.

"Apa? Sindikat Rusia? Aku belum pernah mendengar hal itu, tapi kupikir apakah dia memang berhubungan? Aku dari dulu bertanya tanya siapa dia"

"Ah begitu, lain kali saja kalau begitu aku cerita... (Untung nya dia tak tahu siapa itu Tuan Park Choisung)"