webnovel

Chapter 122 (Trusted Guard)

Esoknya 2 orang bertemu. Yakni Yohan bertemu dengan Kim.

"Sunbae, Kau disini?" Kata salah satu dari mereka yang tak lain adalah Yohan, Dia memiliki rambut coklat dan memiliki luka goresan kecil di samping kanan mulutnya. Dia adalah Yohan. Lelaki bertubuh jantan itu datang pada rekan nya.

"Maaf telah memanggilmu hari ini" Kata orang satunya yang memiliki rambut perak, Dia memiliki luka gores di pipi kirinya. Jika di lihat dia mirip dengan Kim.

"Tak apa apa, Aku justru senang"

"Ngomong ngomong kenapa kau begitu tinggi sekarang dan terlihat sangat sangar yah" Dia menatap dan rupanya benar dia adalah Kim. Lelaki berambut perak itu adalah Kim. "Dan ada apa dengan bibirmu, perasaan 2 tahun yang lalu tidak begitu?"

". . . Ini, hanya luka goresan saja, bagaimana dengan mu, apa yang terjadi pada pipi mu?" Yohan menatap.

"Ah ini, yang jelas bukan aku yang buat... Aku masih heran dengan mu, padahal kau tinggal di distrik ini tapi tubuh mu benar benar terawat" Tatap Kim.

". . . Ini... Entahlah" Yohan membalas dengan wajah yang membosankan.

"Haha, baiklah mari bicara sambil berjalan"

Terlihat mereka berdua berjalan diantara jalanan bebas itu.

"Ngomong omong jaga Nona Neko baik baik, Aku harus pergi nanti, aku harus melindungi informasi nya agar semua hal yang bahaya tidak mudah mendapatkan info soal nya dan menganggap dia telah lama mati" Kata Kim sambil menatap ke ponselnya.

"Tak masalah. Ngomong ngomong, apa kamu sudah mencari tahu hubungan nya dengan Tuan Park Choisung?" Yohan menatap.

"Tidak, aku tidak mencari tahunya, itu juga tidak penting, yang penting sekarang itu adalah masalah dari Beum, aku harus waspada padanya, dia mungkin bisa menyaingi atasan mu itu, bagaimana dengan kabar pekerjaan mu dengan nya?"

". . . Entahlah, Tuan Park memberitahu ku bahwa aku harus mencari tahu soal orang yang dia cari... Karena orang yang dia cari sangat mirip dengan Nona Neko" Tatap Yohan.

"Jadi begitu.... Tapi memang benar, Nona Neko tidak ada dua nya, tapi aku akan segera menyelidiki ini, jika aku tak bisa, satu satunya cara hanya Nona Neko yang tahu siapa itu Tuan Park Choisung, yang pasti, jangan beritahu dia dulu, mengerti" Tatap Kim.

"Ya, aku mengerti, aku hanya akan menjaga nya" Yohan membalas. Lalu mereka kebetulan menjadi melihat banyak orang yang mengerumuni sesuatu.

"Sepertinya, ada seseorang mati" Kata Yohan.

"Yeah, ini bukanlah masalah. (Di jalanan ini memangnya apa yang perlu di herankan jika orang tewas)" Kim membalas sambil menatap ponsel nya seperti tak peduli.

Yohan melihat di lengan mayat itu ada tato. Tato berlambang huruf 'V' dengan tipografi romania.

"[Itu..]" Ia menjadi terkejut sebentar. "[Lambang itu, bukankah dari organisasi Viktor, organisasi yang dipimpin oleh ketua sindikat sendiri... Seorang pria yang keji]" Yohan terdiam curiga.

Mendadak Kim menarik kerah bajunya mendekatkan wajahnya. Hal itu membuat Yohan tambah terkejut dengan hal mendadak itu.

"Lihat Aku Yohan, jangan biarkan apa apa terjadi pada Neko, khususnya nanti malam, jangan sampai lepas dari penjagaanmu, dia bisa saja kabur malam hari hanya untuk mencari darah" Kata Kim.

"Nanti malam...? Apa yang akan terjadi? Darah?"

". . .Haa...Aku menyerahkan pekerjan ini untukmu karena Kau bebas dari kriminal, maksudnya.. Sudah terbiasa dengan hal hal yang berbau kriminalisasi, Nona terdiamNeko sendiri yang memilihmu lewat foto yang kau kirimkan, sekarang Aku tanya padamu untuk apa Kau menginginkan menjaga nya?" Kim menatap sambil menyila tanganya.

"Yah em... Aku hanya ingin bekerja saja, itu saja. Oh dan juga, karena aku yang menemukan nya duluan di apartemen B03"

". . .Terserah, kita akhiri saja pembicaraan ini, intinya fokus aja padanya, jangan sampai kau membuat nya marah... Aku sudah hampir terlambat sekarang.... Ingat, jangan sampai lepas dari pengawasan"

"Ye, ya jangan khawatir Sunbae" Yohan membalas.

"Oh.... Dan, jangan biarkan satu orang lelaki pun menyentuhnya, jika ada yang menyentuhnya kubunuh Kau" Kim menambah, seketika Yohan terdiam kaku.

Yohan masih terdiam di tempatnya, tapi ia menggeleng cepat menyadarkan dirinya. "(Jadi dia tidak boleh di sentuh lelaki maupun orang lain... Aku hanya menjaga nya beginiitu kan... Tapi... Bukankah ini aneh... Aku tak tahu aku ada di pihak mana sekarang, karena... Tuan Park Choisung, aku juga bingung dengan perkataan nya... Aku jadi ingin tahu masa lalu Tuan Park dengan Nona Neko ini... Aku panggil Neko saja bisa kan...)"

Tampak Yohan berjalan menaiki tangga apartemen tua, Ia melihat ke kertas kecil.

"[Sepertinya ada di lantai 2, ini apartemen B03, kenapa aku harus membaca petunjuk jika aku sudah tahu tempatnya, kan aku yang menemukan nya di sini... Jika terbayang lagi, aku tak bisa membayangkan berapa banyak luka yang telah menempel di tubuh gadis itu, saat itu aku melihat nya berlumur darah jadi aku tak bisa melihat wajahnya dengan baik, semoga kali ini, aku bisa melihat nya dengan bersih... Pasti dia benar benar cantik...]" Ia berpikir dari tadi hingga ia saat ini berdiri di depan pintu apartemen B03 nomor 4.

"[Menjadi pengawal Neko, Sunbae Kim bercerita banyak bahwa gadis ini sangat senang jika membunuh dan hal yang dia sukai adalah darah, melihat maupun meminum darah, apa Aku akan terbunuh hari ini, memangnya apa yang di takutkan dari gadis, hanya gadis saja.... Aku kemari juga memiliki tujuan dan urusan padanya untuk Tuan Park Choisung, menjadi mata mata di sini]" Ia membuka pintu dan melihat gelap saja.

"(Di sini tak ada apa apa.... Sangat gelap dan jika dilihat, tempat ini tidak berantakan dan sangat rapi, apakah dia membersihkan nya sendiri.... Tapi...)" Yohan terdiam berhenti berjalan, ia melihat di dinding samping nya yang bertuliskan nama 'Beum Must Dead' dengan banyak nya belati hitam tertancap di bagian nama itu.

Hal itu membuat Yohan terdiam kaku. "(Jadi memang benar, yang membuat Neko menjadi begini adalah orang yang bernama Beum dan aku tahu pasti siapa Beum, dia adalah Viktor... Menyebutkan dirinya sendiri Viktor hanya untuk menguasai organisasi sindikat dan sebentar lagi pekerjaan nya akan menjadi mafia yang begitu keji... Tidak heran jika gadis ini harus membenci nya, pastinya mereka memiliki masalah sendiri...)" Ia mencoba mengalihkan pandangan nya dari pemandangan mengerikan itu, lalu Ia berjalan ke balik dinding dan rupanya ada ranjang yang di tiduri seorang gadis, gadis itu duduk santai dengan memakan permen tusuk dan juga hanya memakai handuk mandi jubah berwarna putih yang sangat memperlihatkan kaki, tangan dan lehernya hingga ke bawah. Dia menoleh pada Yohan dengan lirikanya yang kecil.

"[Dia rupanya disini]" Yohan terkejut tidak karuan, dia tidak sadar Neko ada di dalam sana. Karena panik dia langsung menundukan badan. "Halo Nona Neko, Aku disini untuk menjadi asistenmu!"

Neko terdiam sebentar, dia mengeluarkan permen nya dari bibirnya. Tatapan nya sangat tajam dengan mata merah dan di sini, warna rambut gadis itu sudah berwarna hitam. Dia seperti kembali pada tampilan Neko dulu.

"(Kenapa dia diam saja... Dan aura yang pertama kali dia keluarkan, benar benar sungguh sangat mengerikan, padahal dulu aku melihat nya bersimbah darah, aku tak melihat wajah yang secantik itu, dia lebih menawan dari yang aku pikirkan)" Yohan masih menunduk tapi ia juga mencoba menatap Neko diam diam.

". . . Siapa namamu?" Tanya Neko tanpa menoleh

"Y- Yohan"

"Yohan, salam kenal, Yohan" Tatap Neko.

"[Dia berbeda dari apa yang kupikirkan, dia sangat cantik, kulit putih dan mata merah itu... Oh, ya ampun... Tolonglah kenakan bajumu]" Yohan mencoba tak melihat Neko yang hanya memakai handuk baju.

". . . Jadi, apa yang kau ketahui tentang ku?"

"Um.... Aku mungkin tidak berhak tahu tentang mu, tapi aku kemari hanya untuk menjagamu.. Aku akan melindungi mu dari apapun" Tatap Yohan.

". . . Aku tidak dalam bahaya apapun, bahkan ketika kau belum datang kemari"

"E.... Sebenarnya, Sunbae Kim meminta ku untuk menggantikan nya, karena aku tak punya pekerjaan... (Sebenarnya ini pekerjaan ku, mata mata untuk nya....) Jadi mohon bantuan nya" Yohan kembali menundukan badan.

". . . Ada apa dengan tubuh mu? Kau militer?"

" . . . Bagaimana kau bisa tahu?"

"Aku hanya asal menebak, kenapa kau keluar dari militer?"

"Hanya... Hanya pekerjaan baru ku... Aku terpaksa keluar maupun di keluarkan"

"Jadi kau menginginkan uang hanya untuk keluar dari aktivitas fisik mu yang sangat menguntungkan?"

"Mungkin tidak begitu, mungkin karena aku memang saat itu butuh uang jadi..."

"Berapa yang kau inginkan? Apa kau masih butuh uang sangat banyak sekarang?"

". . . Aku... Aku sudah tidak butuh... Aku juga tak memiliki tujuan hidup dan hanya menjalani hidup ku saja..." Balas Yohan.

Neko terdiam dan menghela napas panjang. "(Aku benar benar tak bisa berpikir jernih pada pemikiran orang seperti nya... Sebenarnya dia itu dilahirkan untuk apa, mentang mentang uang nya tak dibutuhkan lagi, kau bilang sudah tidak butuh...)" Neko terdiam.

"N.. Nona Neko, apa yang harus aku lakukan sekarang, apa aku harus menunggu di luar pintu?" Tatap Yohan dengan polos.

"Sekarang... Pergilah mandi" Kata Neko. Di saat itu juga Yohan menjadi menatap bingung.

"M... Mandi...?"

"Bukankah Kim memberitahumu bahwa aku sering kabur di malam hari?" Neko mulai melirik.

"Y-ya dia mengatakannya..." Yohan membalas dengan gemetar canggung.

"Untuk memastikan Aku masih di kamar, Kamu harus tetap di sini. Jadi pastikan tubuh mu bersih"

"Ah, Aku sudah mandi dari rumah tadi, jadi mungkin aku sudah bersih.... Lalu soal penjagaan.... Aku juga bisa tinggal di luar, jadi--"

"Aku tidak berpikir orang akan melihatmu"

"Um... Aku bisa memastikan nya, tak ada orang yang lewat, jadi.... Sekarang aku akan pergi.." Yohan menunjuk pintu. Tapi Neko memegang belati hitam di tanganya. "Pergi mandi" Ia menatap sambil tersenyum membunuh. Benar benar mengeluarkan aura hitam yang bisa saja mencekik Yohan.

"Ya, ya Nona" Yohan terkejut dan langsung ke kamar mandi.