Aika menatap mamanya dengan tangan terlipat di dada. Wanita itu masih belum percaya kalau orang yang akan mereka kunjungi sudah tidak ada di rumah sakit.
"Ma, ayo jalan," kata Aika, karena dia bosan sudah duduk di dalam mobil hampir setengah jam.
Mama Aika menoleh lalu menghembuskan napas panjang sebelum mengangguk. Wanita itu memacu mobilnya untuk membelah jalan raya menuju rumah mereka.
Dia akan mencari waktu lagi untuk bisa bertemu dengan Dewa. Wanita itu menoleh pada putrinya yang tampak murung lalu mengelus kepalanya.
"Aika sedih ya gak jadi ketemu Papa?" tanyanya.
Aika menoleh lalu menggeleng, "Mama yakin Om itu Papa Aika?" tanya bocah tersebut.
Mama Aika sontak menginjak rem karena pertanyaan spontan putrinya. Wanita itu bahkan menerima klakson beruntun karena berhenti mendadak. Aika menatap ke belakang lalu mengguncang lengan sang Mama. Mereka pasti akan tertabrak kalau pengemudi mobil-mobil di belakang sana tidak menginjak rem.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com