Fruit 266: Pilihan Sulit
Andrea memutar bola matanya sambil tatap remeh anak Kepala Desa Awan Hijau, Tuan Muda Regan yang emosi. "Bukan kamu, gublu!"
Setelah mengucapkan itu, ternyata tidak mendapatkan sensor di pita suaranya seperti biasa. Andrea menyeringai. Ternyata kata makian kalau dipelesetkan sedikit tidak akan terdekteksi oleh sensor yang diberikan Pangeran Djanh. Oke, dia akan mengingat ini.
Sementara itu, karena kini Tuan Muda Regan telah ikut menerjang maju ke Andrea, gadis itu sadar kemampuan berpedangnya belumlah mumpuni. Maka, Andrea terpaksa mengeluarkan cambuk tulang dari dalam ruang penyimpanan dia, cincin RingGo.
Ctarr!
Suara pedas cambuk telah bergema di udara saat itu memukul tubuh beberapa penyerang yang maju ke Andrea.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com