webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Nu Life (Again)

Fruit 423: Nu Life (Again)

"Ndre, mau ikut belanja?" Shelly sudah bersiap pergi ke supermarket.

"Gak, beb. Hari ini ada presentasi." Andrea mengemasi map kerjanya dan menyiapkan tas. Tidak lupa dia mengecek ulang barang bawaannya. Tas biasa dan sebuah tas file forlder.

"Oh, ya udah, met sukses presentasinya, Ndre. Aku pergi ama Kenzodan Jovano, yah!" Shelly memeluk sahabatnya, dibalas penuh sayang oleh Andrea.

"Iya, beb. Ati-ati di sana." Andrea lepaskan pelukan. Shelly tersenyum. Namun, itu justru menambah sesak dada Andrea. "Beb..."

"Humm?" Shelly menyahut.

"Maaf, yah..." lirih Andrea penuh dengan raut penyesalan.

"Tsk, Ndre... udah berapa kali aku bilang, itu bukan salah kamu." Gadis manis itu menyentuh ringan lengan sang sahabat.

"Tapi gue—"

"Ssshh... aku nggak mau bahas itu terus, ah! Udah berlalu juga, kan. Toh, sejak itu Kenzo jadi makin sayang ama aku, hehe..."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com