webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Napsu Telah Mengaburkan Celah [21+]

Fruit 1463: Napsu Telah Mengaburkan Celah

Pada malam harinya, seperti biasa, Cempluk menidurkan Ferdi dengan asap hipnotisnya sehingga dia bisa melenggang santai keluar kamar Ferdi untuk datang ke kamar Gavin melalui jendela.

Dia memiliki rencana baru malam ini untuk Gavin.

Karena Gavin kerap membuka jendela kamarnya di setiap saat, itu menjadi sebuah kemudahan akses bagi Cempluk.

Namun, kali ini Cempluk ingin tampil berbeda. Dia meniupkan asap sehingga ruangan kamar Gavin segera penuh akan asap dan Gavin heran mengenai itu.

"Ehh? Ini asap apa?" Gavin menatap sekelilingnya bagai berada di tengah kabut berwarna kuning. 

Tapi, ketika kabut itu berangsur menghilang, tampaklah sosok wanita cantik nan molek di dekat jendela, berbaju transparan sehingga seluruh seluk beluk tubuhnya gagal disembunyikan dari mata Gavin.

"Kamu … kamu siapa?" Gavin bertanya dengan raut heran ke wanita muda itu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com