webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Mencoba Cabai Untuk Pertama Kali

Fruit 202: Mencoba Cabai Untuk Pertama Kali

"Met pagi!" Andrea menyapa semua yang datang ke ruang makan pondok yang sekarang sudah berubah lumayan luas sehingga bisa dimasuki sepuluh siluman kingkong yang berbadan besar sekaligus. Itu karena kekuatan Andrea juga bertambah, makanya pondok juga menyesuaikan.

Kyuna yang baru saja keluar dari kamar dan disapa Andrea yang sudah memakai celemek, segera menyahut canggung, "Mmhh... selamat pagi, Noni." Ia agak terkejut karena disambut wajah cerah Andrea sepagi ini.

Kuro dan Shiro mengikuti Kyuna di belakang. Keduanya bergelanyut manja di pergelangan tangan Andrea dalam bentuk ular kecil menyerupai gelang hitam dan putih di masing-masing tangan sang Cambion.

"Met pagi, Mama yang kusayang!" Kuro tersenyum ceria seperti biasa bila berhadapan dengan sang mama, idolanya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com