webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Memilih

Fruit 969: Memilih

Setelah Jovano datang ke mansion sesuai dengan panggilan sang ibu, si sulung mulai diberitahu mengenai apa yang sedang terjadi di Underworld, dan apa saja yang disampaikan oleh Pangeran Djanh. 

"Apakah Mom akan mengungsikan kami semua ke Cosmo?" tanya Jovano setelah dia mendengar semua yang dijabarkan oleh ibunya. 

"Mama gak tau enaknya gimana. Mama sih kepinginnya kalian semua baik-baik aja kagak luka sedikitpun." Andrea duduk di sofa setelah mereka bersama-sama ke ruang tengah. 

"Mom, aku ingin ikut bertempur." Jovano berdiri dengan sikap gagah dan yakin.

"Jo!" Sang ibu mendelik ke putra sulungnya. 

"What?" Jovano memandang ibunya tanpa merasa bersalah. "Apa salahnya kalo aku kepingin ikut berperang dan sekalian menempa diriku, Mom?"

"Aku ikut!" Gavin langsung berdiri di sebelah Jovano. Jika Jovano turut, bagaimana mungkin dia tidak serta?

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com