webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Keputusan Zivena Pada Akhirnya

Fruit 1451: Keputusan Zivena Pada Akhirnya

"Zi, lebih baik sekarang kamu ikut Kakak di sini saja, yah!" pinta Jovano. Dia khawatir bila berjauhan dengan sang adik. "Lagipula, ini juga merupakan tanah kelahiran mom." 

Demikian Jovano mengungkapkan keinginan dia untuk bersama adiknya menuntaskan misi kemanusiaan mereka demi mendapatkan kristal jiwa milik ibu mereka.

Zivena termenung beberapa saat sebelum dia berkata, "Lalu … ini artinya aku tidak perlu lagi berkelana ke negara Asia lainnya, Kak?"

"Kurasa sudah cukup sih kamu berpetualang ke berbagai negara Asia, Zi. Pastinya kamu udah ngerasa cukup juga mengenai itu, kan?" Jovano tersenyum ke adiknya.

"Um, yah … aku rasa memang begitu, sih." Zivena tidak menyangkal kalau di dalam hatinya pun dia ingin bersama sang kakak, tidak perlu terpisah lagi.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com