webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Kencan Malam

Fruit 924: Kencan Malam

Wajah Jovano sudah mulai mendekat ke Nadin, jarak kian terpangkas di antara mereka berdua. Semakin dekat dan semakin dekat. Deburan jantung Jovano terus bergemuruh menggila di dalam dada, susah ditenangkan. 

Sedangkan Nadin masih juga terpaku di tempatnya tidak bergerak sedikitpun dan terus menatap Jovano dengan pandangan sayu. 

Jarak semakin ditiadakan oleh Jovano, dan tinggal dua inci lagi .... 

"Umh, ayo kita pulang ke apato aku sekarang, Jov." Nadin lekas melengos ke arah lain, mengakibatkan momentum yang sudah tercipta mendadak rusak begitu rupa dan ciuman itu pun gagal terlaksana. "Aku sudah merasa gatal, he he ..." Nadin meringis tanpa dosa sambil menjauhkan sedikit kepala dia dari Jovano. 

Melihat sinyal penolakan dari Nadin, Jovano tau diri dan memaksa senyumnya terburai. "Oke, ayo." Jovano pun menjalankan mobil untuk ke apartemen Nadin. 

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com